Sukses

Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha 2024 Lengkap 6 Sunnah Sebelumnya

Berikut panduan melaksanakan sholat Idul Adha 2024. Tata cara, niat, dan sunnah-sunnah sebelum sholat Idul Adha dijelaskan secara gamblang.

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Idul Adha dilaksanakan sebanyak dua rakaat pada 10 Dzulhijjah, secara berjemaah atau sendiri. Hukum sholat Idul Adha adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang dianjurkan.

Waktu sholat Idul Adha dimulai setelah terbit matahari hingga masuk waktu Dzuhur. Namun, yang dianjurkan mengawalkan waktu agar memberikan kesempatan bagi masyarakat yang berkurban.

Syarat, rukun, dan hal-hal yang membatalkan sholat Idul Adha sama dengan sholat pada umumnya. Hanya saja, ada beberapa perbedaan dalam praktik pelaksanaannya.

Sholat Idul Adha tidak diawali dengan adzan dan iqamah. Takbir rakaat pertama dilakukan sebanyak tujuh kali dan rakaat kedua lima kali. Setelah selesai sholat, dianjurkan untuk menyimak khutbah.

Berikut panduan melaksanakan sholat Idul Adha 2024. Tata cara, niat, dan sunnah-sunnah sebelumnya lengkap dijelaskan di halaman selanjutnya, dinukil dari NU Online.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha Rakaat Pertama

1. Niat

Sholat Idul Adha diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat sholat Idul Adha.

أُصَلِّيْ سُنَّةً  لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا)  للهِ تَعَالَى 

Ushallî sunnata-li ‘îdil adl-hâ rak‘ataini mustaqbilal qiblati (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ 

Artinya: “Aku niat melaksanakan sholat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.” 

2. Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram seperti melaksanakan sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca: 

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Boleh juga membaca lafal berikut.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.” 

3. Membaca Surat al-Fatihah

Membaca surat al-Fatihah termasuk rukun sholat. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca surat al-A'lâ. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.

3 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Idul Adha Rakaat Kedua

4. Takbir 5 Kali di Rakaat Kedua

Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. 

Kemudian membaca surat al-Fatihah, lalu surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam. 

Sekali lagi, hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) ini sunnah sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak sampai menggugurkan keabsahan Sholat Idul Adha. 

5. Mendengarkan Khutbah

Setelah salam, jemaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Adha terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila Sholat Idul Adha ditunaikan tidak secara berjemaah. 

4 dari 4 halaman

6 Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha

Ada beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan sebelum menunaikan sholat Idul Adha. Simak berikut uraian dan penjelasannya, dikutip dari NU Online Lampung.

Pertama, mengumandangkan takbir di masjid-masjid, mushala, dan rumah-rumah pada malam hari raya. Waktunya mulai dari terbenam matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada Hari Raya Idul Adha, yang terus dilanjut sampai tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq. 

Kedua, mandi untuk shalat Id sebelum berangkat ke masjid. Hal ini boleh dilakukan mulai dari pertengahan malam, sebelum waktu subuh, dan yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh. 

Ketiga, disunnahkan memakai wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau-bau yang tidak enak, untuk memperoleh keutamaan hari raya tersebut.

Keempat, memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci jika memilikinya. Jika tidak memilikinya maka cukup memakai pakaian yang bersih dan suci. Akan tetapi sebagian ulama mengatakan bahwa yang paling utama adalah memakai pakaian yang putih dan memakai serban.  

Kelima, ketika menuju ke masjid ataupun tempat shalat Id hendaklah berjalan kaki karena hal itu lebih utama. Namun untuk orang yang telah berumur dan orang yang tidak mampu berjalan, maka boleh saja berangkat dengan menggunakan kendaraan. Dengan berjalan kaki kita bisa bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bisa bermushafahah (bersalam-salaman) sesama kaum muslimin.

Keenam, untuk Hari Raya Idul Adha disunnahkan makan setelah selesai melaksanakan shalat Id. Berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri disunnahkan makan sebelum melaksanakan shalat Id. 

Wallahu a'lam.