Sukses

Bumi Jadi Saksi Perbuatan Manusia di Hari Kiamat, Begini Penjelasan Gus Baha

Ini penjelasan Gus Baha tentang tanah atau bumi yang menjadi saksi perbuatan manusia di hari kiamat

Liputan6.com, Cilacap - Ulama zuhud nan kharismatik asal Rembang yang diakui kealimannya dalam bidang Tafsir Al-Qur’an, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menerangkan perihal tanah atau bumi

Pembahasan mengenai tanah atau bumi yang beliau sampaikan dalam salah satu ceramahnya perihal tanah atau bumi akan menjadi saksi bagi seluruh perbuatan manusia di hari kiamat.

Menurut murid Mbah Moen ini, hal tersebut bukan sesuatu yang aneh secara nalar atau logika. Bahkan menurut beliau, ini sesuatu yang wajar-wajar saja.

Dalam menjelaskan hal ini Gus Baha menggunakan bahasa yang sederhana namun mudah dicerna. Gus Baha memang cerdik meramu kata untuk menjelaskan hal-hal yang sejatinya rumit dipahami menjadi sesuatu yang mudah dipahami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Logika Tanah Menjadi Saksi Perbuatan Manusia

Gus Baha mengatakan tanah bisa menjadi saksi atas amal ibadah kita sewaktu di dunia. Demikian halnya, ia juga akan bersaksi atas perbuatan buruk kita.

“Jika kamu memperbanyak sholat, maka tanah ini bersaksi terhadap sholat kamu, jika kamu maksiat, maka tanah ini juga bersaksi pemberat,” terang Gus Baha sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @Sudarnopranoto, Selasa (18/06/2024).

Gus Baha melanjutkan bahwa perihal tanah menjadi saksi sejatinya bukan hal yang aneh. Pasalnya tanah merupakan materi yang menciptakan nenek moyang manusia yakni NAbi Adam AS.

“Tentu kamu tidak janggal sama sekali karena manusia pertama bernama Adam yang bisa berfikir itu materinya dari tanah,” imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Dalil Naqli Bumi Menjadi Saksi di Hari Kiamat

Menukil Rumaysho.com, bumi akan jadi saksi atas amalan kita. Bumi akan berbicara dan mengabarkan mengenai amalan setiap manusia di muka bumi, semua itu atas izin Allah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat,

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا

“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” (QS. Al Zalzalah : 4)

Rasul lalu bertanya, “Apakah kalian tahu apa yang diceritakan oleh bumi?”

Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَخْبَارَهَا أَنْ تَشْهَدَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ بِمَا عَمِلَ عَلَى ظَهْرِهَا أَنْ تَقُولَ عَمِلَ كَذَا وَكَذَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَهَذِهِ أَخْبَارُهَا

“Sesungguhnya yang diberitakan oleh bumi adalah bumi jadi saksi terhadap semua perbuatan manusia, baik laki-laki maupun perempuan yang telah mereka perbuat di muka bumi. Bumi itu akan berkata, “Manusia telah berbuat begini dan begitu, pada hari ini dan hari itu.” Inilah yang diberitakan oleh bumi. (HR. Tirmidzi no. 2429)

Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if. Namun hadits ini punya penguat dalam Al Kabir karya Ath Thobroni 4596, sehingga hadits ini dapat dikatakan hasan sebagaimana kesimpulan dari Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy dalam Bahjatun Nazhirin, 1: 439). 

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul