Sukses

Malas Tahajud karena Dingin, Gus Baha: Masa Kalah Sama Maling Ayam

Gus Baha menegaskan agar umat Islam tidak kalah dengan keberanian seorang maling ayam yang berani menghadapi dingin malam hanya untuk mencuri, melainkan harus lebih berani dalam beribadah.

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengingatkan umat Islam tentang pentingnya melawan rasa malas, terutama dalam beribadah seperti sholat tahajud.

Gus Baha memulai dengan membandingkan ketakutan orang dalam menjalankan ibadah tahajud dengan keberanian seorang maling ayam.

"Kalau kamu mau tahajud kedinginan itu masih nanti dihisab Allah itu gitu. Maling ayam itu keluar malam-malam hanya dapat ayam itu enggak takut dingin ya enggak takut digebuki," ujarnya, dikutip dari tayangan di kanal YouTube @Penginngaji. 

Dia menekankan bahwa seorang maling yang hanya mendapatkan ayam berani menantang dingin malam dan risiko digebuki, sementara sebagian orang enggan bangun sholat tahajud karena takut dingin.

"Masa kamu mau tahajud aja takut dingin," tambahnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Kelak, Orang Sholeh akan Disandingkan dengan Orang Zalim

Gus Baha juga mengingatkan bahwa kelak di hari kiamat, orang-orang sholeh akan dijajarkan dengan orang-orang zalim untuk dibandingkan.

"Nanti hisabnya orang saleh itu nanti dijajarkan orang zalim terus diperbandingkan," jelasnya.

Hal ini untuk menunjukkan bagaimana ketulusan dan perjuangan dalam beribadah akan diuji dan dibandingkan.

Ia memberikan contoh sehari-hari tentang orang yang bekerja hingga malam tapi mengeluh jika harus beribadah di malam hari.

"Misalnya pegawai kampus mau rapat tapi ini malam, kalau malam dingin nanti saya masuk angin. Oh anak-anak punk di prapatan berani," kata Gus Baha.

Menurut dia, ini menunjukkan bahwa orang sering kali lebih berani demi urusan duniawi daripada urusan ibadah.

3 dari 3 halaman

Seharusnya Keberanian Beribadah Seperti Ini

Gus Baha menekankan pentingnya filosofi hidup dalam menghadapi tantangan beribadah. "Kalimat itu motto atau filosofi hidup," tegasnya. Menurutnya, nasihat ini perlu diulang-ulang agar menjadi pegangan hidup.

Ia juga membandingkan luka yang diterima orang dalam perjuangan duniawi dengan luka yang diterima dalam perjuangan demi kebenaran. "Kalau kamu kena luka orang-orang yang enggak benar juga kena luka itu aja berani demi ketidakbenaran, masa kamu demi kebenaran ndak berani," tandasnya.

Gus Baha mengajak umat Islam untuk merenungkan perjuangan orang-orang yang melakukan keburukan namun berani menghadapi tantangan, dan membandingkannya dengan perjuangan dalam melakukan kebaikan. Ini untuk mendorong umat agar lebih berani dan teguh dalam menjalankan ibadah.

Menurutnya, keberanian dalam beribadah seharusnya lebih besar daripada keberanian dalam melakukan hal-hal duniawi yang tidak bermanfaat. "Jangan kalah sama maling ayam yang berani kedinginan hanya demi ayam," katanya dengan nada mengingatkan.

Gus Baha berharap nasihat ini dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk lebih bersemangat dalam beribadah, terutama dalam sholat tahajud yang memiliki banyak keutamaan. "Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dan meningkatkan kualitas ibadah kita," tutupnya.

Dengan ceramah ini, Gus Baha mengingatkan kembali pentingnya niat dan keberanian dalam menjalankan ibadah, agar umat Islam dapat menjalani hidup dengan penuh ketakwaan dan tidak kalah oleh godaan duniawi.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul