Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ayyamul Bidh adalah amalan sunnah yang dapat dilakukan setiap bulan Hijriyah. Puasa Ayyamul Bidh ini dikerjakan sebanyak tiga hari di pertengahan bulan, tepatnya pada tanggal 13, 14, dan 15.
Ada beberapa dalil yang mendasari puasa Ayyamul Bidh setiap bulan. Salah satunya hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Artinya: “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
Advertisement
Baca Juga
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menyebut waktu pelaksanaan puasa tiga hari setiap bulan. Dari Abu Dzar, Nabi SAW bersabda kepadanya.
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Namun, khusus Dzulhijjah, puasa Ayyamul Bidh tanggal 13 tidak bisa dilakukan karena masih hari Tasyrik. Dengan begitu, puasa Ayyamul Bidh hanya dilakukan pada tanggal 14 dan 15 Dzulhijjah 1445 H (21-22 Juni 2024).
“Ayyamul Bidh bulan Dzulhijjah di tanggal 14 dan 15 Dzulhijjah saja,” kata Kiai Kiki kepada Liputan6.com, Selasa (11/6/2024).
Sementara, dikutip dari NU Online, Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’în (juz II, h.269) menjelaskan tentang pendapat yang lebih kuat dalam mazhab Syafi’i tentang puasa Ayyamul Bidh Dzulhijjah.
Disebutkan bahwa puasa Ayyamul Bidh 13 Dzulhijjah dapat diganti pada tanggal 16, sehingga puasa pertengahan bulan Hijriyah ini dilakukan pada tanggal 14, 15, dan 16 Dzulhijjah 1445 H. Dalam kalender Masehi bertepatan tanggal 21-23 Juni 2024.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Bagi yang ingin melaksanakan, berikut lafal niat puasa Ayyamul Bidh.
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
Sebagaimana puasa sunnah pada umumnya, waktu niat puasa Ayyamul Bidh sejak malam hari sampai sebelum masuk waktu zawal, posisi matahari condong ke barat. Dengan catatan, belum makan ataupun minum apa-apa sejak terbit fajar hingga waktu niat dilakukan.
Terkait tata caranya, pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh sama dengan puasa pada umumnya. Mulai dari makan sahur (diutamakan), tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar, dan berbuka ketika masuk waktu Maghrib.
Advertisement
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Rasulullah SAW telah mengungkap salah satu keutamaan puasa Ayyamul Bidh, yakni seperti puasa sepanjang tahun. Keutamaan ini berdasarkan hadis riwayat Bukhari nomor 1979.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash RA Rasulullah SAW bersabda,
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya: “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari, no. 1979)
Wallahu a’lam.