Sukses

Tradisi dan Bacaan Doa Sambut Kepulangan Jemaah Haji yang Diajarkan Rasulullah

Penyambutan jamaah haji saat pulang ke kampung halaman sudah menjadi tradisi para ulama sejak dulu serta mengucapkan salam dan meminta doa kepada mereka merupakan suatu anjuran dari Rasulullah SAW.

Liputan6.com, Jakarta - Secara bertahap jamaah haji Indonesia akan kembali ke kampung halaman masing-masing. Hal ini menyusul fase pelaksanaan ibadah haji yang telah rampung.

Sebagaimana dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag), jadwal kepulangan jamaah haji gelombang pertama akan mulai dilakukan pada tanggal 22 Juni hingga 3 Juli 2024, kemudian akan disusul gelombang selanjutnya.

Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam tradisi penyambutan jamaah haji yang baru saja datang dari tanah suci. Di antaranya seperti menggelar selamatan atau syukuran.

Biasanya dalam acara tersebut turut mengundang sanak saudara, sahabat, dan sejumlah tetangga. Secara teknis syukuran ini biasanya dibantu oleh keluarga atau orang terdekat.

Tidak sampai di situ, mereka yang datang pun secara bergantian akan berjabat tangan hingga meminta doa kepada orang yang usai melaksanakan rukun Islam yang kelima ini.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Anjuran Mengucapkan Salam dan Meminta Doa kepada Jamaah Haji

Mengutip dari laman NU Online, terkait dengan tradisi ini, meminta doa kepada jamaah haji yang baru pulang ke daerah asalnya adalah sebuah anjuran dari Rasulullah SAW.

Sebenarnya bila dirinci, meminta doa merupakan tahap paling akhir. Sebelum meminta doa, hendaknya mengucapkan salam terlebih dahulu, kemudian berjabat tangan, lalu meminta doa ampunan kepada Allah melalui orang yang baru mendapat gelar haji sebelum memasuki rumahnya.

Anjuran tersebut didasarkan pada sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sebagai berikut:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَقِيتَ الْحَاجَّ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَصَافِحْهُ وَمُرْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بَيْتَهُ فَإِنَّهُ مَغْفُورٌ لَهُ

Artinya: “Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Jika kamu menjumpai orang yang baru berpulang dari haji maka berilah salam kepadanya, dan jabatlah tangannya, serta mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun buatmu sebelum ia memasuki rumahnya, sebab ia telah diampuni dosa-dosanya.’” (HR Imam Ahmad)

3 dari 3 halaman

Doa Meyambut Kedatangan Jamaah Haji

Mengutip keterangan dari Imam Al-Ghazali, menjelaskan bahwa penyambutan jamaah haji saat baru tiba di rumah sudah menjadi tradisi para ulama sejak dulu. Biasanya, begitu jamaah tiba mereka akan menyambutnya dengan mencium keningnya sebelum sempat melakukan sebuah dosa. Dasar tradisi ini adalah hadis Nabi berikut:

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ نَتَلَقَّى الْحَاجَّ فَنُسَلِّمُ عَلَيْهِمْ قَبْلَ أَنْ يَتَدَنَّسُوا

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Isma'il bin Abdil Malik dari Habib bin Abi Tsabit dia berkata, ‘Saya berangkat bersama Ibnu Umar, kami menjumpai para jamaah haji, dan mengucapkan salam kepada mereka sebelum mereka kotor (melakukan dosa).’” (HR. Imam Ahmad) (Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumidddin, 2016 :juz 1, h. 315) 

Salah satu doa yang bisa dibaca adalah redaksi riwayat Imam Al-Baihaqi dari Sahabat Abu Hurairah ra sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ

Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini.”  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.