Sukses

Konsep Ngopi dan Meresapi Nikmat Allah Tanpa Maksiat ala Gus Baha

Gus Baha memaknai secara mendalam persoalan ngopi

Liputan6.com, Jakarta - Ngopi, atau minum kopi, ternyata bukan hanya sekadar kegiatan rutin sehari-hari bagi banyak orang. Ada makna mendalam dalam perspektif keagamaan, terutama dalam ajaran Islam.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha, menjelaskan konsep ini dalam ceramah yang di antaranya diunggah di kanal YouTube @storyngajigusbaha.

Gus Baha mengajak untuk memahami bahwa menikmati nikmat Allah, termasuk dalam hal ngopi, dapat dilakukan tanpa harus terjerumus dalam perbuatan maksiat yang dilarang agama.

Menurut Gus Baha, kecintaan terhadap ngopi tidak hanya sekadar tentang minuman itu sendiri, tetapi juga tentang menikmati kelezatan yang telah Allah berikan.

"Melihat ngopi, setiap orang cowok, kalau ngopi itu senang sekali," ujarnya dengan canda.

Ia menekankan bahwa kesenangan yang diperoleh dari halal, seperti ngopi, adalah bagian dari kenikmatan hidup yang sebenarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Gus Baha, Jangan Cari Kenikmatan yang Salah

Gus Baha menyoroti pernyataan ulama terdahulu yang menekankan pentingnya menikmati hal-hal yang dibolehkan Allah sebagai inti dari ajaran agama.

"Agama ini mengajarkan agar kita bisa merasa nyaman dengan hal-hal yang diperbolehkan-Nya," tambahnya.

Menurutnya, banyak orang tergoda untuk mencari kesenangan lewat jalur yang tidak benar karena tidak bisa menikmati kebahagiaan yang diizinkan agama.

Lebih jauh, Gus Baha menjelaskan bahwa menghindari maksiat adalah kunci untuk merasakan kenyamanan sejati dalam kehidupan.

"Jangan mencari kenyamanan lewat cara yang salah," pesannya dengan tegas.

3 dari 3 halaman

Begini Rasa Kenikmatan Halal

Baginya, menjalani ajaran Islam dengan baik tidak hanya tentang menjauhi larangan-Nya, tetapi juga tentang mendalami makna kenyamanan dalam setiap aspek kehidupan.

Garis bawah dari potongan ceramah Gus Baha ini menyoroti pentingnya bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepada umat-Nya.

"Jangan sia-siakan nikmat yang diberikan Allah dengan cara yang tidak benar," kata Gus Baha.

Dalam konteks ini, Gus Baha memandang bahwa agama Islam memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana cara menikmati nikmat-Nya dengan cara yang benar.

"Saat menikmati halal, kita akan merasakan kebahagiaan yang sejati dan kepuasan yang tidak ada duanya," tandasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Â