Sukses

Analogi Cerdas UAH saat Didebat Kaum Liberal tentang Tak Ada Siksa Kubur

Di saat ada yang mendebat soal tak ada siksa kubur, jawaban dan analogi UAH seperti ini

Liputan6.com, Jakarta - Siksa kubur merupakan salah satu konsep dalam Islam yang menegaskan adanya balasan di alam kubur sebelum hari kiamat tiba.

Konsep siksa kubur ini sering kali menimbulkan perdebatan di kalangan umat, termasuk dengan kelompok yang meragukan keberadaannya.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan penjelasan mendalam mengenai siksa kubur dalam sebuah ceramah yang diunggah di media sosial laman YouTube, kanal @abdulasa454.

Ustadz Adi Hidayat dalam potongan ceramahnya menyatakan bahwa siksa kubur adalah suatu kenyataan yang harus diimani oleh setiap Muslim.

"Saya pernah didebat oleh orang liberal yang berkata, 'Ustadz, tidak ada siksa kubur, yang ada itu tidur,'" ujar UAH.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saat Didebat, Ia Analogikan dengan Mimpi Buruk

Ia melanjutkan dengan analogi mimpi buruk, menjelaskan bahwa mimpi buruk yang tidak berkesudahan dapat diibaratkan sebagai bentuk siksaan.

"Mimpi buruk bukan buruk saat bangun, tetapi jika tidak bisa bangun, itu menjadi siksaan," jelasnya.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa siksa kubur mirip dengan mimpi buruk yang tidak berakhir, di mana seseorang mengalami penderitaan yang terus-menerus tanpa bisa terbangun.

Menurut Ustadz Adi, salah satu bentuk siksaan di alam kubur adalah ditampakkannya neraka Jahanam kepada orang yang berdosa.

"Ahli neraka jahanam itu saat akan wafat, dibukakan gambaran neraka hingga dia ketakutan luar biasa," terangnya.

Gambaran ini membuat mereka merasakan ketakutan yang mendalam bahkan sebelum mereka memasuki alam kubur.

3 dari 3 halaman

Pentingnya Keyakinan terhadap Siksa Kubur

UAH juga menjelaskan bahwa selama di alam kubur, orang yang berdosa akan terus-menerus ditampakkan neraka jahanam, pagi hingga petang.

"Jadi nggak ada mimpi yang lain, hanya neraka yang terus menerus ditampakkan," katanya. Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya siksaan yang akan dihadapi oleh orang-orang yang tidak beriman dan banyak melakukan dosa.

Apa yang diungapkan UAH menekankan pentingnya keyakinan terhadap adanya siksa kubur sebagai bagian dari iman. Ia juga mengingatkan bahwa siksa kubur bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng atau sekadar cerita.

"Ini adalah realitas yang harus kita yakini dan persiapkan diri untuk menghadapinya," tandasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.