Liputan6.com, Jakarta - Surga dalam ajaran Islam adalah tempat yang dijanjikan Allah bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal shaleh. Surga digambarkan sebagai tempat yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan abadi.
Surga adalah tujuan akhir atau destinasi yang diinginkan oleh setiap Muslim.
Namun, banyak yang bertanya-tanya, apakah surga hanya diperuntukkan bagi mereka yang sempurna dalam ketaatan dan ibadah?
Advertisement
KH Yahya Zainul Ma'arif, atau sering disapa dan lebih dikenal sebagai Buya Yahya, memberikan penjelasan yang menarik mengenai hal ini dalam ceramahnya di satu majelkisnya.
Buya Yahya memulai dengan mengingatkan bahwa siapa pun yang termasuk golongan ahli silaturahmi, senang sholat malam, dan gemar bersedekah patut bersyukur.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Pendosa Masih Memiliki Kesempatan
Mereka telah menempuh jalan yang baik dan berpotensi besar untuk mendapatkan surga. Namun, ia juga menekankan bahwa bahkan bagi mereka yang banyak melakukan dosa, masih ada harapan.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan bahwa malam itu adalah waktu untuk memperbaiki diri. "Jika Anda termasuk golongan yang satu lagi, yang banyak dosanya, malam ini kita bereskan di masjid ini," katanya, seperti dikutip di kanal YouTube @AlBahjahTV.
Ia menegaskan bahwa siapapun yang memiliki dosa, baik itu sering makan haram, urusan riba, mengambil hak orang lain, pernah minum minuman keras, atau meninggalkan sholat, masih memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah.
Buya Yahya menjelaskan bahwa surga Allah bukan hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang pekerjaannya baik-baik saja, seperti para nabi.
Advertisement
Surga Juga Diberikan Kepada Pendosa yang Seperti Ini
Surga Allah juga diberikan kepada para pendosa yang menyadari kesalahan mereka dan kemudian bertaubat.
"Surga Allah juga diberikan kepada pendosa-pendosa yang di saat menyebut dosanya dia sadar lalu kembali kepada Allah," ujarnya.
Ceramah ini memberikan harapan bagi banyak orang. Buya Yahya mengajak semua yang hadir malam itu, dan bagi pemirsa di media social untuk tidak putus asa dengan dosa-dosa mereka. "Ini kesempatan bagi kita," kata Buya Yahya.
"Kalau kita seperti nabi tidak, yang ada adalah kita seperti kelompok yang kedua, banyak dosa," ujarnya.
Buya menambahkan bahwa pengakuan dosa dan kesadaran akan kesalahan adalah langkah pertama menuju taubat yang diterima Allah. "Mengakui dosa di hadapan Allah dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi adalah jalan menuju pengampunan," jelas Buya Yahya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Â