Sukses

Kritik Pedas Gus Baha terhadap Hakim, Memvonis Orang dalam Kondisi Ini

Gus Baha sebut hakim yang bikin keputusan saat emosi sangat berbahaya, Ini alasannya

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, memberikan sindiran keras terhadap para hakim yang membuat keputusan dalam keadaan emosi.

Gus Baha mengingatkan pentingnya menjaga ketenangan dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, terutama dalam peran penting seperti hakim.

Gus Baha menyoroti fenomena yang terjadi saat ini, di mana banyak orang yang dalam keadaan sulit justru cenderung ingin menyalahkan atau menghukum orang lain.

"Karena bawaannya baru emosi, ini yang jarang dipraktikkan. Kalau sekarang malah banyak yang saat susah malah bawaannya ingin memvonis orang lain atau ngadili orang lain," ujar Gus Baha dalam sebuah tayangan di kanal YouTube @SNOfficial-Creator.

Mengutip pesan Nabi Muhammad SAW, Gus Baha menegaskan bahwa ketika semua kebaikan tidak bisa dilakukan, setidaknya seseorang harus menahan diri dari keburukan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Akibat Emosi Tak Terkontrol

"Pesannya Nabi, kalau semua kebaikan aktif gak bisa kamu lakukan, itu takuaha nafsik sehingga keburukan kita ya. Saya ulang lagi, keburukan kita yang ingin emosi ingin apa itu tidak punya akibat orang lain," jelasnya.

Gus Baha mengingatkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan untuk tidak membuat keputusan ketika sedang emosi.

"Rasulullah SAW beliau masyhur ngendikan la yakdil qodi wahuaban. Jangan sampai seorang hakim bikin keputusan ketika emosi," katanya.

Emosi yang tidak terkontrol, menurut Gus Baha, dapat mempengaruhi intelektual, nurani, dan sifat baik seseorang.

"Karena bawaannya orang emosi itu pasti enggak terkontrol intelektualnya, enggak terkontrol nuraninya, enggak terkontrol semua sifat baiknya," tegasnya.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW dari awal sudah mengingatkan agar orang yang sedang emosi tinggi tidak membuat keputusan penting.

3 dari 3 halaman

Bahaya Sekali Keputusannya jika Emosi

"Sehingga Nabi dari awal ngendikan orang yang sedang emosi tinggi jangan bikin keputusan penting," tambah Gus Baha.

Bahwa keputusan yang dibuat dalam keadaan emosi dapat berbahaya dan merugikan banyak pihak.

"Kalau punya keputusan bahaya sekali," ujarnya. Ia mengajak semua pihak, terutama para hakim, untuk selalu menjaga ketenangan dan kebijaksanaan dalam setiap keputusan yang diambil.

Menurut Gus Baha, ketenangan dan kebijaksanaan adalah kunci utama dalam menjaga keadilan.

"Keputusan yang diambil dengan kepala dingin dan hati yang tenang akan lebih bijaksana dan adil," katanya.

Gus Baha juga mengingatkan bahwa seorang hakim harus memiliki integritas dan komitmen yang tinggi untuk menegakkan keadilan.

"Integritas dan komitmen dalam menegakkan keadilan harus dipegang teguh oleh setiap hakim," tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa keputusan yang adil hanya bisa dihasilkan oleh mereka yang memiliki kebijaksanaan dan tidak terpengaruh oleh emosi sesaat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Â