Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan Imam Mahdi termasuk dalam tanda-tanda akhir zaman. Secara umum, umat Islam mempercayai akan hal tersebut, namun sebagian kecil lainnya tidak percaya sebab meragukan kesahihan riwayat tentang Al-Mahdi.
Sangat disayangkan juga ada sebagian kelompok yang menggunakan hadis-hadis tertentu untuk memengaruhi umat Islam. Sehingga mengakibatkan munculnya banyak fitnah dan membuat kegaduhan umat.
Advertisement
Baca Juga
Terlepas dari pro kontra tersebut, umat Islam hanya punya dua pilihan apakah memilih menjadi pengikut Dajjal atau pengikut Al-Mahdi. Dikutip dari laman bincangsyariah.com, keterangan mengenai datangnya Imam Mahdi terdapat dalam beberapa hadis.
Di antara ahli hadis yang meriwayatkan hadis tentang Al-Mahdi adalah Abu Daud, Al-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim, Al-Thabarani, dan Abu Ya’la.
Lantas, seperti apa sebenarnya sosok Imam Mahdi tersebut? Berikut ulasan lengkap mengenai ciri-ciri Imam Mahdi berdasar hadis.
Saksikan Video Pilihan ini:
Ciri Imam Mahdi Menurut Hadis
Al-Tirmidzi meriwayatkan tiga hadis tentang Al-Mahdi. Salah di antaranya bersumber dari sahabat Abdullah bin Mas’ud.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ العَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي
Dari Abdullah bin Mas’ud yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak kiamat dunia ini sampai seorang laki-laki dari ahli baitku menguasai bangsa Arab. Namanya sesuai dengan namaku." (HR. Al-Tirmidzi)
Dari riwayat Al-Tirmidzi, dapat dipahami beberapa ciri Al-Mahdi. Pertama, berasal keturunan keluarga Nabi saw. Kedua, dia akan menguasai bangsa Arab atau seluruh dunia Islam menurut sebagian penafsiran. Ketiga, namanya sesuai dengan nama Nabi saw. Muhammad bin Abdullah.
Azhim Abadi (w. 1329 H.) menyatakan bahwa munculnya Al-Mahdi di akhir zaman merupakan keyakinan umat Islam selama berabad-abad. Ciri-cirinya di antaranya: (1) ia berasal dari Ahli Bait, (2) kedatangannya akan menguatkan agama Islam, (3) meratakan keadilan, (4) diikuti umat Islam, (5) menguasai negeri-negeri Islam, (6) bernama Al-Mahdi, (7) kemunculannya diikuti kemunculan Dajjal, (8) lalu kemunculan Nabi Isa, (9) dan Isa menjadi makmum Al-Mahdi dalam sholat (Aun Al-Ma’bud Syarah Sunan Abi Daud, jilid 11, hlm. 243).
Advertisement
Sikap terhadap Isu Kemunculan Imam Mahdi
Menurut Syekh Ali Jumah, di antara tanda Al-Mahdi adalah Allah akan menanamkan cinta dalam hati umat Islam kepada Al-Mahdi (an yulqiya allah fi qulubihim al-mahabbah). Ini adalah ciri yang penting untuk mengidentifikasi Al-Mahdi.
Karena, telah banyak kelompok yang mengaku sebagai gerakan Al-Mahdi. Mereka meyakini pemimpinnya adalah Al-Mahdi. Padahal, mereka hanya membaca sebagian tanda-tanda Al-Mahdi. Tanda terakhir, yaitu dicintai oleh seluruh umat Islam, tidak terpenuhi.
Lalu, bagaimana sikap kita terhadap isu Al-Mahdi? Para ahli hadis menyapakati adanya hadis-hadis tentang Al-Mahdi. Sebagian di antaranya sahih, hasan, daif dan ada pula yang maudhu.
Sekalipun kedatangan Al-Mahdi dapat diterima berdasarkan hadis-hadis Rasulullah saw., kita tidak dapat memastikan kapan Al-Mahdi akan muncul.
Menyikapi fenomena penggunaan hadis-hadis Nabi saw dan khususnya berita tentang Al-Mahdi, untuk mendukung perjuangan kelompok tertentu, hendaknya kita berhati-hati agar tidak terjatuh dalam pusaran fitnah, konflik dan pertumpahan darah. Rasulullah saw. mewasiatkan ketika menghadapi masa-masa fitnah, umat Islam hendaknya menjaga diri agar tidak terlibat di dalamnya. Wallahu A’lam.