Sukses

Amalan Sepele Ini Ternyata Bisa Hindarkan Diri dari Siksa Neraka, Apa Saja?

Amalan sederhana bisa menghindari siksa neraka, kadang orang menyepoelekannya. Padsahal siksa neraka teramat pedih, begini penjelasnnya.

Liputan6.com, Jakarta - Surga adalah impian dan tujuan tiap muslim. Sebaliknya, neraka adalah azab yang begitu dihindari dan ditakuti.

Dalam pengertian umum, berbagai amalan baik dilakukan demi meraih surga. Sebaliknya, maksiat dihindari demi mencegah siksa neraka.

Namun, ternyata siksa neraka bisa dihindari pula dengan amalan-amalan yang tampak sepele namun memiliki nilai besar di mata Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa tindakan kecil seperti tersenyum kepada sesama, mengucapkan salam, dan menyingkirkan rintangan dari jalan adalah bagian dari iman dan dapat menjadi sebab Allah mengampuni dosa-dosa kita.

Amalan ringan lainnya seperti beristighfar (memohon ampunan) dan membaca dzikir sehari-hari juga sangat dianjurkan.

Ucapan-ucapan dzikir seperti "Subhanallah," "Alhamdulillah," dan "Allahu Akbar" tidak hanya menambah timbangan kebaikan kita, tetapi juga menjadi bentuk pengingat dan penyucian hati dari sifat-sifat buruk.

Dalam Al-Qur'an dan hadis, banyak anjuran untuk memperbanyak amalan-amalan ini karena setiap kebaikan, sekecil apapun, memiliki potensi besar dalam menentukan nasib kita di akhirat.

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Hadis Hindari Neraka dengan Perbuatan Kecil

Mengutip voa-islam.com, terdapat sebuah hadis shahih “Jagalah dirimu dari neraka walaupun dengan bersedekah sebelah butir kurma.”

Dinarasikan oleh Adi bin Hatim radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jagalah dirimu dari neraka walaupun dengan bersedekah sebelah butir kurma. Barangsiapa yang tidak mampu (walaupun bersedekah dengan sebelah butir kurma) silahkan dengan ucapan yang baik” (HR. Bukhari, Muslim, Nasai, Ahmad dan Darimi).

Hadis di atas juga dinarasikan olah Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jagalah dirimu dari neraka walaupun dengan bersedekah dengan sebelah butir kurma” (HR. Ahmad).

Sering manusia memandang remeh terhadap suatu perkara padahal perkara tersebut adalah masalah besar di sisi Allah.

Dalam teks hadis dipaparkan sedekah dengan barang yang kecil (sebelah butir kurma) ternyata bila dilakukan dengan penuh keihlasan akan dapat menyelamatkan pelakunya dari pedihnya siksa neraka.

Demikian pula sebaliknya dinarasikan dalam beberapa teks hadis, sekecil apa pun menurut anggapan manusia adalah besar di hadapan Allah yang dapat memasukkan pelakunya ke dalam neraka.

Seperti hadis tentang manusia yang tidak mencari tabir saat buang hajatnya, atau kesana kemari hanya memperguncingkan cela saudaranya sendiri.

Maha benar Allah dalam firman-Nya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya pula" (Qs. Al-Zalzalah: 7-8).

3 dari 3 halaman

Kenapa Harus Menghindari Neraka

Ustadz Adi Hidayat (UAH), seorang dai muda yang dikenal luas di Indonesia, memberikan penjelasan mengenai siksa paling ringan di neraka dalam ceramahnya yang diunggah di channel YouTube @ustadzpedia3377.

Menurut UAH, siksa ini sangat mengerikan meskipun dikatakan sebagai yang paling ringan.

Dalam ceramahnya, UAH merujuk pada Surah An-Nisa ayat 56 untuk menggambarkan siksa tersebut. Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang berpaling dari Allah dan akibat yang akan mereka terima di akhirat nanti. Mereka akan ditarik oleh malaikat dan dicelupkan ke dalam neraka.

UAH menggambarkan proses penyiksaan ini secara rinci. Orang yang dihukum akan dicelupkan ke dalam api neraka hingga hancur seluruh tubuh dan kulitnya.

Setelah hancur, tubuh mereka akan sembuh kembali, lalu dicelupkan lagi. Proses ini terus berulang tanpa henti.

"Kulit disebutkan karena kulit adalah indra perasa yang paling sensitif," kata UAH. Ketika kulit mereka hancur, rasa sakitnya sangat luar biasa.

Namun, siksaan tidak berhenti di situ karena setelah tubuh mereka sembuh, siksa akan diulang kembali.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa siksa ini tidak hanya merusak tubuh fisik, tetapi juga menciptakan rasa sakit yang tidak terbayangkan.

"Kalau kulitnya habis, rasa sakit mungkin bisa hilang, tetapi di neraka, tubuh dan kulit mereka akan terus-menerus diperbarui untuk menerima siksa lagi," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa siksa neraka ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama menurut perhitungan manusia. Satu hari di neraka bisa setara dengan 1.000 tahun atau kurang lebih 1 detik di neraka sama dengan 48 hari di dunia.

"Bayangkan jika hanya satu detik saja berada di dalam siksa neraka, bagaimana rasanya," ujarnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul