Liputan6.com, Jakarta - Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, beberapa yang lain menyebutnya Abdul Qodir al-Jailani adalah seorang ulama besar yang begitu populer di kalangan umat Islam, utamanya anggota tarekat.
Abdul Qadir al-Jilani diyakini bukan sekadar ulama, melainkan waliyullah. Lazimnya wali Abdul Qadir memiliki sejumlah karomah.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan tanda kewalian Syaikh Abdul Qadir al-Jilani sudah tampak semenjak bayi. Ulasan keistimewaan Abdul Qadir yang tampak sejak dini ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Rabu (26/6/2024).
Artikel kedua terpopuler yaitu fadhilah dahsyat istighfar yang bukan sekedar permohonan ampunan. Istigfar juga menjadi pembuka pintu rezeki, menurut UAH.
Artikel ketiga yang juga cukup menyita perhatian adalah cerita ayah Atta Halilintar yang protes usai Atta tak dipanggil dengan gelar Pak Haji, walau sudah menunaikan rukun Islam kelima itu.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. 5 Peristiwa Ajaib yang Mengiringi Kelahiran Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Tanda Kewalian Sudah Tampak sejak Bayi
Dalam khazanah Islam, khususnya dalam dunia tasawuf, nama waliyullah yang begitu masyhur ialah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, wali agung yang dijuluki sebagai sulthanul awliya atau Rajanya para wali.
Beliau lahir di kota Jilan atau Jailan pada tahun 470 H/1077 M. Nama kota kelahirannya tersebut akhirnya dinisbatkan untuk nama belakangnya menjadi ‘Al-Jailani’ atau ‘Al-Jilani.’
Berdasarkan riwayat yang dinukil dalam kitab-kitab klasik, beliau masyhur merupakan waliyullah yang memiliki banyak sekali karomah.
Bahkan, karomah Syekh Abdul Qadir al-Jilani sudah terlihat tatkala dilahirkan. Pun demikian, banyak peristiwa ajaib yang mengiringi kelahirannya.
Berikut ini ulasannya.
Advertisement
2. Fadhilah Dahsyat Istighfar, Salah Satunya Melapangkan Rezeki, Caranya Begini Kata UAH
Penceramah cerdas Ustadz Adi Hidayat (UAH) dengan gamblang menjelaskan sejumlah manfaat istighfar untuk kehidupan yang jauh lebih baik. Jadi hal ini tepat untuk orang-orang yang mengharapkan kehidupan lebih baik, bisa mengamalkan apa yang disampaikan UAH ini.
Dalam sebuah ceramah yang salah satunya disiarkan di kanal YouTube @sadakwah01, UAH menyampaikan betapa pentingnya istigfar dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, istigfar bukan hanya sekadar permohonan ampunan kepada Allah, tetapi juga merupakan sarana untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa orang tua atau suami yang rajin beristigfar bukan hanya mendapatkan penerimaan tobat dari Allah, tetapi juga diberi kemampuan untuk berhenti dari perbuatan maksiat.
"Istigfar dapat menghentikan perbuatan curang, menipu, dan tindakan tidak elok lainnya seperti korupsi," ujarnya.
3. Atta Halilintar Tak Dipanggil Pak Haji Diprotes Ayahnya, Ini Kata UAH dan Buya Yahya
Ayahanda Atta Halilintar, Anofial Asmid menjadi sorotan publik di acara lamaran Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid. Pasalnya, sang ayah memprotes pembawa acara alias MC tidak memakai gelar haji saat menyebutkan nama Atta.
Awalnya, pembawa acara memberi kesempatan kepada perwakilan keluarga Halilintar untuk menyampaikan sambutannya di acara lamaran. Dalam hal ini, keluarga Halilintar diwakili Atta.
“Jadi untuk itu maksud dan tujuan langsung saja kita akan dengarkan bersama yang akan mewakili dari keluarga bapak Halilintar, kita akan dengarkan bersama maksud dan tujuan hadirnya keluarga besar dari Bapak Halilintar,” kata MC seperti dikutip dari YouTube Kapan Lagi Dot Com, Selasa (25/6/2024).
“Untuk itu yang kami hormati Bapak Atta Halilintar untuk menyampaikan maksud dan tujuannya,” lanjut pembawa acara itu dengan tidak menyebutkan gelar haji kepada suami Aurel Hermansyah.
Seketika ayah Atta protes ke pembaca acara lantaran tidak menggunakan gelar haji saat menyebut nama putranya.
"Pak haji, lupa," sahut Anofial Asmid.
“Iya bapak Haji Atta Halilintar,” koreksi MC.
Diketahui, Atta memang baru menunaikan ibadah haji tahun ini untuk pertama kalinya. Penyebutan gelar haji kepada orang yang sudah menunaikan Rukun Islam juga umum dilakukan.
Sebenarnya, apakah memang ada gelar haji dan bagaimana jika tidak disebut pak haji atau bu hajjah? Simak penjelasan dua ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya berikut.
Advertisement