Sukses

Doa Agar Diberikah Kecukupan Rezeki dan Bebas Utang dari Ali bin Abi Thalib

Berikut ini doa pelunas utang dan agar diberikan kecukupan rezeki dari Ali bin Abi Thalib

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu masalah yang sering dialami oleh banyak orang ialah utang. Hukum utang dalam Islam diperbolehkan. Oleh sebab itu, Islam memberikan panduan dalam berutang.

Meskipun merupakan sesuatu yang diperbolehkan, namun masalah utang tidak boleh disepelekan. Orang yang berutang wajib membayarnya.

Allah melaknat orang-orang yang tak membayar utangnya. Tak tanggung-tanggung di hari kiamat, seseorang yang tidak membayar utangnya akan diganjar dengan azab yang pedih.

Namun ada kalanya seseorang tidak mampu membayar utang karena suatu hal. Sebenarnya dalam hatinya ingin membayar, namun tidak mampu.

Tatkala mengalami kesulitan membayat utang, taka da salahnya mencoba mengamalkan doa pelunas utang serta diberikan kecukupan rezeki dari Ali bin Abi Thalib.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Lafal Doa Pelunas Utang

Menukil Republika, dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Wa'il, dikisahkan bahwa seorang pria mendatangi Ali bin Abi Thalib dan berkata, "Wahai Amirul Mukminin, aku tidak bisa membayar hutangku. Tolong bantu aku."

Kemudian Ali bin Thalib berkata, "Apakah kamu mau aku ajarkan tentang sesuatu yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW, yang jika kamu membacanya maka Allah SWT akan membuat hutangmu lunas meski sebesar gunung?" Si pria mengiyakannya. Lalu Ali bin Abi Thalib menyampaikan sebuah doa, sebagaimana berikut ini: 

اَللّهُمَّ اكْفِنِىْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Latin: 

'Allahummakfinii bihalaalika 'an haroomika wa aghninii bi fadhlika 'amman siwaaka' 

Terjemah:  

Artinya: "Ya Allah, cukupkanlah aku dengan apa yang Engkau halalkan dari apa yang Engkau karuniakan. Dan dengan karunia-Mu, jadikanlah aku tidak membutuhkan kecuali kepada Engkau." (HR Tirmidzi dan terdapat dalam Musnad Ahmad bin Hanbal)

Terlepas dari hal tersebut, seorang Muslim sebaiknya menghindari utang. Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim ini, Rasulullah SAW berdoa dalam shalat, "Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit hutang". Lalu ada seseorang yang bertanya, "Mengapa banyak meminta perlindungan dari hutang, wahai Rasulullah?" 

Kemudian, Rasul menjawab, "Sesungguhnya seseorang apabila memiliki utang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya".

3 dari 3 halaman

Bahaya Tidak Melunasi Utang

Diriwayatkan pula dari Jabir RA, dia berkata, "Seorang laki-laki meninggal dunia dan kami pun memandikan jenazahnya, lalu kami mengkafaninya dan memberinya wangi-wangian. Kemudian kami datang membawa mayit itu kepada Rasulullah  SAW. Kami berkata, 'Shalatkanlah jenazah ini.' Beliau melangkahkan kakinya, lalu bertanya, 'Apakah dia mempunyai tanggungan utang?' Kami menjawab, 'Dua dinar'. Lalu beliau pergi. 

Abu Qatadah kemudian menanggung utangnya, kemudian kami datang kepada beliau lagi, kemudian Abu Qatadah berkata, 'Dua dinarnya saya tanggung.' Maka Rasulullah  SAW bersabda, 'Kamu betul akan menanggungnya sehingga mayit itu terlepas darinya? 

Abu Qatadah menjawab, 'Ya'. Maka Rasulullah  pun menshalatinya. Kemudian setelah hari itu, Rasulullah  SAW bersabda, 'Apakah yang telah dilakukan oleh dua dinar tersebut?' Maka Abu Qatadah berkata, "Sesungguhnya ia baru meninggal kemarin.' Kemudian Jabir berkata, 'Rasulullah  mengulangi pertanyaan itu keesokan harinya. Lalu Abu Qatadah berkata, 'Aku telah melunasinya wahai Rasulullah !' Kemudian Rasulullah  bersabda, 'Sekarang barulah dingin kulitnya!

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul