Sukses

Gula Madura dan Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan yang Bikin Bingung Gurunya

Salah satu wali Allah yang diyakini memiliki karomah adalah Syaikhona Kholil Bangkalan. Dzurriyah dan santri-santrinya dalam berbagai kesempatan kerap membagikan kisah karomah yang pernah dialami Mbah Kholil semasa hidupnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah bukan rahasia lagi jika seorang wali Allah melakukan hal-hal yang di luar nalar manusia biasa. Itu bisa termasuk karomah-nya yang dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba pilihan.

Karomah khusus diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang bukan nabi dan rasul. Karomah yang diberikan beda-beda. Menilik kisah, ada karomah wali yang bisa menyembuhkan orang sakit luar biasa, berpindah tempat dalam sekejap, dan masih banyak lagi jenis karomah lain.

Salah satu wali Allah yang diyakini memiliki karomah adalah Syaikhona Kholil Bangkalan. Dzurriyah dan santri-santrinya dalam berbagai kesempatan kerap membagikan kisah karomah yang pernah dialami Mbah Kholil semasa hidupnya.

Dari sekian karomah Mbah Kholil, salah satu kisah yang dibagikan di laman resmi Pesantren Syaichona Moh Cholil adalah ketika dirinya masih menjadi santri KH Asyik. 

Kala itu, sang guru minta Mbah Kholil membawa gula madura untuk acara di pesantrennya. Namun, keanehan terjadi dan sempat membuat KH Asyik bingung. 

Apa yang terjadi? Berikut kisah selengkapnya, semoga dapat mengambil hikmahnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Sang Guru Minta Mbah Kholil Bawa Gula Madura

Dikisahkan, suatu ketika guru Mbah Kholil, KH Asyik akan mengadakan tasyakuran yang cukup besar di pesantrennya. Acara selamatan ini membutuhkan gula madura yang sangat banyak. Beliau ingin gula madura karena terkenal kualitasnya.

Mengetahui Mbah Kholil asal Madura, maka KH Asyik meminta santrinya itu untuk pulang ke Madura dan membawakan gula tersebut. Dalam benaknya, orang Madura akan lebih mudah mendapatkan gula yang diinginkannya.

"Kholil, Kamis malam Jum’at saya ingin mengadakan tasyakuran, bisakah kamu pulang dan membawakan gula madura untuk dibawakan ke sini?” tanya KH Asyik kepada santrinya, Mbah Kholil, dikutip dari laman Syaichona.net, Rabu (3/7/2024).

“Iya, kiai,” ucap Mbah Kholil menyanggupi dengan hormat dan patuh pada sang guru.

3 dari 3 halaman

Keanehan yang Terjadi

Sehari menjelang acara digelar, KH Asyik masih melihat Mbah Kholil berada di lingkungan pesantren. Ia merasa gelisah dan takut gula yang dimintanya tidak ada pada waktunya.

“Kholil kamu tidak pulang? Apa gula yang saya suruh sudah ada di sini?’’ tanya KH Asyik dengan wajah cemberut.

“Iya, kiai. Gulanya ada di kamar saya,’’ jawab Mbah Kholil dengan tenang dan sopan.

Setelah memastikan gula pesanannya ada, KH Asyik memangggil dan menyuruh para santrinya untuk membawa gula madura dari kamar Mbah Kholil ke gudang penyimpanan.

Anehnya, gudang yang cukup besar itu sudah penuh, sementara di kamar Mbah Kholil masih tersisa banyak. Para santri pun sudah kelelahan untuk membawa gula madura itu.

KH Asyik merasa kebingungan melihat kejadian aneh tersebut. Dalam hatinya ia bertanya, “Dari mana Kholil bisa mendapatkan gula sebanyak itu? Padahal sejak aku suruh ia tidak kemana-mana.” 

KH Asyik akhirnya menyadari bahwa kejadian itu bukan hal biasa, melainkan suatu karomah kewalian yang Allah SWT berikan kepada Mbah Kholil. Semenjak kejadian itu, KH Asyik memberi perhatian lebih kepada Mbah Kholil. Santri pun banyak yang menyenangi Mbah Kholil. Wallahu a’lam.