Sukses

Menghadapi Konflik Rumah Tangga Cara Islami, Simak Kata Buya Yahya

Jangan lagi berantem, Buya Yahya berikan cara menghadapi konflik dalam rumah tangga

Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon KH Yahya Zainul Ma'arif atau sering disapa Buya Yahya, memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana Islam mengatur tata cara menghadapi konflik dalam rumah tangga.

Diketahui, konflik rumah tangga tidak bisa terelakkan. Ada saja yang menjadi hal untuk dipertentangkan, sehingga tercipta konflik.

Dalam sebuah ceramah Buya Yahya menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan kesantunan, bahkan ketika terjadi perselisihan antara suami dan istri.

"Indahnya di dalam Islam, kalaupun berantem kita disuruh meninggalkan ribut," kata Buya Yahya, dikutip dari kanal YouTube @kangali_313.

Menurutnya, Islam sangat menghargai perdamaian dan menekankan untuk tidak memperpanjang konflik yang bisa merusak hubungan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Begini kalau Ada Konflik Keluarga

Bahkan dalam kondisi berselisih, ada etika yang harus dijaga agar perselisihan tidak berdampak buruk, terutama terhadap anak-anak.

Buya Yahya menjelaskan bahwa ketika terjadi pertengkaran, suami diizinkan untuk meninggalkan ranjang tetapi tetap berada di dalam kamar yang sama.

"Tinggalkan ranjang tapi masih di dalam kamar," ujarnya. Hal ini bertujuan agar suasana rumah tetap tenang dan tidak menimbulkan kekhawatiran berlebih pada anak-anak.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya memberikan ilustrasi yang unik. "Di luar kayak gak berantem, tapi kalau masuk kamar suaminya langsung di pinggir sana istrinya pinggir sini, bayangin lucu ya kalau ada CCTV," katanya sambil tertawa.

Dengan gaya khasnya yang penuh humor, Buya Yahya berhasil menggambarkan betapa pentingnya menjaga privasi dan tetap menunjukkan sikap tenang di depan anak-anak.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa sikap dan tindakan orang tua dalam menghadapi konflik akan menjadi contoh bagi anak-anak mereka.

"Kalau ada anak, untuk ke depan bisa berlatih lalu bisa berantem sama suaminya juga," tambahnya. Oleh karena itu, orang tua harus sadar bahwa setiap tindakan mereka akan mempengaruhi perkembangan dan pandangan anak-anak terhadap konflik.

3 dari 3 halaman

Jangan Perpanjang Konflik

Dalam konteks ini, Buya Yahya menegaskan bahwa pendidikan tentang bagaimana menghadapi konflik dengan bijak dan tenang sangat penting.

Anak-anak yang melihat orang tuanya mampu mengelola konflik dengan baik akan belajar untuk melakukan hal yang sama di masa depan.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa Islam mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan penuh kasih sayang.

"Allah memerintahkan kita untuk tidak memperpanjang masalah dan segera mencari jalan keluar yang terbaik," katanya. Prinsip ini diharapkan dapat mengurangi tingkat stres dan ketegangan dalam rumah tangga.

Di sisi lain, Buya Yahya juga menyarankan agar pasangan suami istri selalu berkomunikasi dengan baik dan terbuka. Menurutnya, komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul.

"Jangan ada yang disembunyikan, karena komunikasi adalah jalan untuk memahami satu sama lain," tegasnya.

Buya Yahya juga menyarankan agar setiap pasangan selalu berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah dalam menghadapi setiap masalah. Doa adalah senjata yang ampuh bagi setiap muslim, dan dengan berdoa, hati akan menjadi lebih tenang dan pikiran akan menjadi lebih jernih.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya tidak lupa mengingatkan pentingnya menjaga keutuhan rumah tangga. "Rumah tangga adalah benteng utama dalam kehidupan kita, jagalah dengan sebaik-baiknya," katanya.

Dengan menjaga keutuhan rumah tangga, kita bisa menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai.

Buya Yahya juga menekankan bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. "Setiap masalah yang Allah berikan pasti ada jalan keluarnya," ujarnya. Oleh karena itu, tidak perlu berputus asa ketika menghadapi masalah, melainkan harus tetap berusaha mencari solusi terbaik.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Â