Liputan6.com, Jakarta - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Republik Indonesia memberhentikan Hasyim Asy’ari sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Dalam persidangan, Hasyim terbukti berbuat asusila terhadap salah satu anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Hag berinisial CAT.
Anggota DKPP Ratna Dewi Pettalolo mengatakan bahwa perbuatan asusila itu terjadi di kamar Hotel Van der Valk, Amsterdam pada 3 Oktober 2023 di sela-sela acara Bimtek PPLN di Den Haag, Belanda yang dilaksanakan pada 2-7 Oktober 2023.
“Bahwa dalam sidang pemeriksaan, Pengadu mengaku pada malam hari tanggal 3 Oktober 2023 pengadu dihubungi Teradu untuk datang ke kamar hotelnya. Pengadu datang ke kamar hotel Teradu dan berbincang-bincang di ruang tamu kamar Teradu,” katanya saat membacakan pengaduan yang disampaikan CAT di Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Advertisement
Baca Juga
Pertemuan Hasyim dengan wanita CAT itu berujung berhubungan badan. Awalnya, CAT menolak, namun persetubuhan itu tetap terjadi atas paksaan Hasyim.
“Dalam perbincangan tersebut, Teradu merayu dan membujuk Pengadu untuk melakukan hubungan badan. Pada awalnya pengadu terus berupaya menolak, namun Teradu tetap memaksa pengadu untuk melakukan hubungan badan. Pada akhirnya hubungan badan itu terjadi,” tutur Ratna.
Terlepas dari kasus yang dialami eks Ketua KPU Hasyim Asy’ari, ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya telah mewanti-wanti agar umat Islam jangan terjerumus pada hubungan terlarang. Lantas jika sudah terjadi, apakah dosa zina bisa diampuni Allah?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Zina Termasuk Dosa Besar
Allah SWT dalam Al-Qur’an telah memberikan peringatan kepada hamba-Nya agar menjauhi zina. Ditegaskan dalam firman-Nya bahwa mendekati zina dilarang dalam Islam.
“Janganlah kalian mendekati zina karena zina itu tindakan keji dan jalan yang amat buruk.” (Q.S. al-Isra': 32).
Mendekati zinanya saja sudah dilarang, apalagi melakukan perbuatannya. Perbuatan zina termasuk dosa besar. Lantas, apakah bisa diampuni?
Buya Yahya mengatakan, pintu tobat terbuka bagi orang yang pernah berbuat zina. Dosanya akan diampuni Allah. Bahkan, jika benar-benar tobat, orang yang pernah berzina bisa menjadi kekasih Allah.
“Dosa yang tidak ada ampunan-Nya hanya yang menyekutukan Allah. Ini sesuai dari hadis,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (4/7/2024).
“Ada orang gara-gara berzina, mungkin dia pernah jadi pelacur selama 5 atau 10 tahun, lalu dia mau tobat. Allah Maha Pengampun. Bertobatlah. Zina ada pengampunannya. Ada tobatnya. Kalau sudah diampuni oleh Allah, tidak akan disebut lagi dosa itu nanti,” tambah Buya Yahya.
Advertisement
Anak Hasil Zina Ikut Kecipratan Dosa?
Buya Yahya menuturkan, dosa zina diperuntukkan bagi mereka yang melakukannya. Jika ternyata dari hasil hubungan terlarang itu melahirkan seorang anak, maka anak tersebut tidak kecipratan dosanya meskipun hasil zina.
“Bohong satu hadis yang sering disebut bahwasanya masalah anak zina tidak bisa masuk surga sampai tujuh turunan. Itu hadis dusta, hadis bohong jangan didengar. Anak zina yang dosa ibunya. Anaknya orang berzina tidak berdosa. Dia bisa jadi kekasih Allah,” kata Buya Yahya.
“Dan ibunya yang telah berzina bisa saja bertobat menjadi orang saleh (atau salehah), diampuni oleh Allah SWT,” lanjut Pengasuh LPD Al Bahjah ini.
Segera Bertobat
Jika ingin diampuni, Buya Yahya menyarankan agar pelaku zina segera bertobat kepada Allah. Jangan menunda, karena ajal tiba tidak ada yang tahu.
“Yang terpenting adalah ayo bergegas bertobat. Jangan menunda tobat eosk hari. Siapapun yang pernah masuk wilayah zina, Allah Maha Pengampun. Dan takutlah jika ternyata sudah dicabut nyawa sebelum bertobat kepada Allah dan terhinakan dengan dosa tersebut,” kata Buya Yahya.
“Maka selagi masih ada pintu maaf, selagi nyawa masih dikandung badan belum sampai ke tenggorokan, insya Allah, Allah akan memaafkan kita. Maka mohonkanlah ampun. Dibuka pintu tobat seluas-luasnya, khususnya orang yang pernah berzina. Wallahu a'lam,” pungkas Buya Yahya.
Semoga kita dijauhi dari perbuatan zina dan maksiat lainnya. Aamiin.
Advertisement