Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha dalam sebuah pengajiannya mengisahkan betapa cerdasnya Nabi Muhammad SAW menganalogikan bahwa Tuhan satu, dengan perumpamaan yang sangat mudah dicerna siapapun.
Dalam ceramah yang diunggah di kanal YouTube @khairazzaadittaqwa, Gus Baha memberikan penjelasan mengenai konsep Tuhan yang satu. Ia menggunakan analogi yang mudah dipahami untuk menjelaskan betapa pentingnya memiliki satu Tuhan dalam kehidupan beragama.
"Orang-orang yang berpikir Tuhan harus banyak karena urusan itu banyak, problem banyak," ujar Gus Baha.
Advertisement
Menurutnya, banyak orang yang beranggapan bahwa dengan banyaknya masalah dalam hidup, harus ada lebih dari satu Tuhan untuk mengatasi semua itu.
Namun, Gus Baha dengan bijak menjelaskan kesalahan dari pemikiran tersebut. Ia memberikan analogi yang sederhana namun mendalam.
"Lalu Nabi bikin analogi, andaikan kamu sebagai pembantu yang punya majikan banyak, perintahnya beda-beda, kamu mau nggak? Nggak mau, nggak enak," katanya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Bagaimana jika Tuhan Banyak
Dengan analogi ini, Gus Baha menggambarkan bagaimana sulitnya kehidupan jika seseorang memiliki banyak majikan dengan perintah yang berbeda-beda.
"Kalau punya bos banyak, perintahnya beda-beda, semuanya egois, harus dituruti," lanjutnya.
Ia menyatakan bahwa keadaan seperti ini akan sangat membingungkan dan menyulitkan.
Gus Baha kemudian menegaskan bahwa memiliki satu majikan jauh lebih baik dan nyaman.
"Enak mana, sama punya majikan satu? Enak satu," katanya. Dalam analogi ini, satu majikan diibaratkan sebagai satu Tuhan yang memberikan petunjuk yang jelas dan konsisten.
Ulama yang terkenal alm alamah ini kemudian mengaitkan analogi tersebut dengan konsep ketuhanan dalam Islam.
Advertisement
Punya Majikan Satu Mudah Perintahnya
"Tuhan kamu itu majikan kamu, kalau banyak-banyak bingung kamu, perintahnya banyak," jelas Gus Baha. Dengan memiliki satu Tuhan, perintah yang diberikan akan lebih mudah diikuti dan dipahami.
Gus Baha juga menyebutkan ilustrasi betapa sulitnya menyenangkan banyak Tuhan yang memiliki keinginan dan perintah yang berbeda-beda.
"Kalau Tuhan banyak, berarti perintahnya banyak," lanjut Gus Baha. Hal ini akan membuat manusia kesulitan dalam memenuhi semua perintah yang datang dari berbagai Tuhan tersebut.
"Memuaskan satu Tuhan, dibenci Tuhan yang lain, memuaskan yang lain, dibenci yang lainnya. Pokoknya ribet," tandasnya.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa dalam kehidupan nyata, memiliki satu majikan yang jelas lebih mudah daripada memiliki banyak majikan.
"Kalau punya majikan satu, ya sudah, perintahnya satu," katanya. Ini menunjukkan betapa pentingnya kesederhanaan dan konsistensi dalam beragama.
Melalui analogi ini, Gus Baha ingin mengajarkan bahwa dengan memiliki satu Tuhan, kehidupan manusia akan lebih teratur dan terarah.
"Kita hanya perlu mengikuti satu perintah, satu petunjuk," jelasnya. Hal ini akan memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupan beragama dan mencapai tujuan hidupnya.
Dengan analogi yang sederhana namun mendalam ini, Gus Baha berhasil menyampaikan konsep ketuhanan dalam Islam dengan cara yang mudah dipahami oleh semua kalangan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Â