Sukses

Jarang Diketahui, Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Bulan Muharram

Mbah Moen menyebut Muharram dan Rajab adalah bulannya Allah. Dua bulan ini yang bisa mendekatkan diri kepada Allah.

Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen semasa hidupnya pernah membahas tentang keistimewaan Muharram. Menurut Mbah Moen, keistimewaan bulan pertama Hijriah ini jarang diketahui umat Islam.

Hal tersebut disampaikan Mbah Moen ketika membahas bulan-bulan yang dimuliakan dalam Islam atau disebut asyhurul hurum dalam salah satu ceramahnya, dinukil dari tayangan YouTube ppalanwarsarang.

“Ada empat (bulan yang dimuliakan). Sekarang jarang orang yang mengetahui hal ini. Yang diketahui hanya bulan Ramadhan. Allah berfirman, bulan itu ada dua belas, ya. Dalam 12 bulan kalau kamu ingin tahu, yang mulia itu ada empat. Minha arba’atun hurum,” katanya, dikutip Sabtu (6/7/2024).

Mbah Moen mengatakan, empat bulan yang dimuliakan Allah itu adalah Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Guru Gus Baha ini pun mengungkapkan alasannya mengapa Muharram dan tiga bulan lainnya yang ia sebut tergolong bulan mulia.

“Kenapa ada arba’atun hurum? Karena bulan yang bisa menjadikan dekat sama Allah itu ada dua, yaitu bulan Rajab dan bulan Muharam. Jadi rajab syahrullah wa al muharram syahrullah,” tuturnya.

“Nah, yang dua itu yang menjadikan mulia. Dekat sama Allah itu enak. Yaitu bulan Selo (Dzulqo'dah) dan Besar (Dzulhijjah),” lanjut Mbah Moen.

Berdasarkan penjelasan Mbah Moen dapat diketahui bahwa keistimewaan Muharram adalah termasuk bulan yang dimuliakan Allah. Mbah Moen menyebut Muharram dan Rajab adalah bulannya Allah. Dua bulan ini yang bisa mendekatkan diri kepada Allah.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Amalan-Amalan Muharram

Muharram adalah bulan momentum untuk meningkatkan amal saleh. Mengutip NU Online Lampung, setidaknya ada 12 amalan yang dianjurkan dilakukan pada bulan Muharram. Berikut daftarnya.

1. Melakukan salat

2. Berpuasa

3. Menyambung silaturahim

4. Bersedekah

5. Mandi

6. Memakai celak mata

7. Berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal)

8. Menjenguk orang sakit

9. Menambah nafkah keluarga

10. Memotong kuku

11. Mengusap kepala anak yatim

12. Membaca surat al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali.

3 dari 3 halaman

Nadzam Amalan Muharram

Untuk mempermudah ingatan, sebagian ulama mengawetkannya dalam bentuk nadzam, sebagaimana yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur. 

 فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ   

Artinya: "Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shlatlah,sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjengk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali."

Wallahu a’lam.