Liputan6.com, Cilacap - Tak selalu hidup tenang dan tenteram dikaitkan dengan rezeki atau harta benda yang melimpah. Banyaknya harta benda tidak serta merta menjamin ketenangan dalam hidup.
Boleh jadi tak memiliki utang membuat hidup kita tenang dan tenteram, meski tak memiliki banyak harta.
Bahkan harta benda justru menjadi penyebab utama hidup tidak tenang, seperti perasaan khawatir kalau-kalau harta bendanya ada yang mencuri.
Advertisement
Baca Juga
Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang merupakan waliyullah yang mendapat julukan rajanya para wali dan porosnya alam, mewasiatkan beberapa hal supaya hidup tenang dan tenteram.
Waliyullah asal negeri Jailan ini menerangkan beberapa hal yang hatus dilaksanakan agar hidup kita diliputi rasa tenang, tenteram dan nyaman.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Wasiat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Agar Hidup Tenang dan Tenteram
Menukil hidayatuna.com, Sulthanul Auliya’ Syekh Abdul Qodir Jailani selalu menyampaikan wasiat ini kepada umat Islam. Pesan yang begitu bijak dan mendamaikan bila mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan itu disampaikan oleh cucunya,Dr. Nuhammad Fadhil Jaelani al-Hasani saat berkunjung ke Pondok Pesantren Sidogiri dalam rangkaian acara International Conference of Islamic Scholars, beberapa waktu lalu. Beliau menyampaikan wasiat yang sering dinasihatkan oleh Sulthan Awliya’ Syekh Abdul Qadir Jailani. .
Berikut ini adalah 10 wasiat Syekh Abdul Qodir Jailani tersebut:
1. Tidak mudah bersumpah atas nama Allah, baik dalam keadaan benar maupun salah.
2. Jauhilah berbohong baik dalam keadaan bergurau atau serius.
3. Menepati janji. Hal ini sebagai tali erat untuk menjaga keharmonisan antar umat manusia.
4. Jangan melaknat makhluk Allah. Kata-kata kutukan hanya akan menjadikan hubungan antar sesama manusia semakin renggang.
Advertisement
Jangan Mendoakan Jelek Kepada Orang Lain
5. Janganlah mendoakan jelek pada orang lain meski ia telah berbuat jelek kepada kita.
6. Jangan menjadi saksi orang Islam untuk gemar memberi vonis sesat dan syirik kepada orang lain.
7. Jauhkan pandangan dari maksiat, supaya cepat jiwa diangkat oleh Allah. Anggota tubuh menjadi jinak dalam melakukan ketaatan
8. Jauhailah bersandar kepada makhluk dalam hajat sekala kecil maupun besar. Hal Ini merupakan kemualiaan orang yang bertakwa kepada Allah.
9. Jangan rakus kepada hal yang dimiliki orang lain. Berjiwa besarlah untuk kecukupan yg murni, dengan demikian datanglah wara’.
10. Tawadhu lahir dan batin. Di situlah posisi hamba menjadi naik, dan akan menjangkau keluhuran
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul