Sukses

Top 3 Islami: Wirid dari Mbah Moen untuk Melancarkan Rezeki dan Utang Lunas, Sentilan Gus Baha soal Dakwah Zaman Sekarang

Penjelasan wirid untuk melancarkan rezeki dan terhindar utang dari Mbah Moen ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (11/7/2024)

Liputan6.com, Jakarta - Al-Maghfurlah KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) dikenal sebagai ulama alim alamah yang amat mempedulikan santri dan masyarakat. Banyak risalah kehidupan dan nasihat Mbah Moen yang hingga kini masih diamalkan oleh umat Islam.

Terkait kehidupan sehari-hari, Mbah Moen membagikan wirid yang fadhilahnya bisa melancarkan rezeki dan terhindar dari utang.

Penjelasan wirid Mbah Moen ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (11/7/2024).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian pembaca adalah sentilan Gus Baha mengenai dakwah zaman sekarang.

Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu nasihat adem Syaikh Abdul Qadir al-Jilani untuk orang yang suka berkeluh kesah.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Mau Terhindar Utang dan Mudah Rezeki? Baca Wirid dari Mbah Moen Ini, Sudah Dibuktikan Santrinya

Berutang adalah fenomena sosial yang sering ditemukan di kalangan masyarakat. Tak hanya kelompok menengah ke bawah, masyarakat yang tergolong kaya pun tidak lepas dari utang.

Ada banyak faktor mengapa seseorang memilih jalan meminjam uang. Menurut Dosen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) IPB University, Lilik Noor Yuliati, setidaknya ada tiga sebab yang membuat seseorang berutang.

“Yaitu pendapatan tidak cukup sementara kebutuhan mendesak, memenuhi tuntutan gaya hidup (perilaku konsumtif), serta pengaruh teman dan iklan di media,” katanya, dikutip dari laman dikti.kemdikbud.go.id, Selasa (9/7/2024).

Orang yang berutang hidupnya kurang tenang. Ia selalu dihantui tagihan, apalagi masih belum jelas dari mana sumber uang yang dihasilkan untuk membayar utang. Oleh karenanya, berusahalah agar terhindar dari utang.

Salah satu ikhtiar agar terhindar utang adalah berdoa kepada Allah SWT. Muslim bisa mengamalkan wirid terhindar utang yang diijazahkan oleh Ulama kharismatik KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen melalui muridnya. Amalan ini juga termasuk agar Allah mudahkan rezekinya.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Sentil Dakwah Zaman Sekarang, Gus Baha: Nguyahi Segoro!

KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar al-Qur'an ini sering mengupas tentang hal-hal yang relevan saat ini.

Dalam salah satu ceramahnya yang turut diunggah di laman YouTube channel @AlGhifari27, Gus Baha membahas tentang perbedaan dakwah saat ini dan masa lalu, tepatnya zaman Rasulullah AW.

Gus Baha menyebutkan bahwa pada zaman Nabi Muhammad SAW, dakwah tidak hanya ditujukan kepada orang-orang yang melakukan maksiat, tetapi juga kepada mereka yang masih kafir.

Ia mencontohkan bahwa ketika Al-Qur'an pertama kali diturunkan, tidak ada ayat yang ditujukan khusus untuk orang-orang yang sudah beriman.

Sebaliknya, banyak ayat yang ditujukan kepada orang-orang kafir, seperti dalam surat Al-Kafirun: "Qul ya ayyuhal kafirun".

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Nasihat Adem Syaikh Abdul Qadir al-Jilani untuk Orang yang Sering Berkeluh Kesah

Wali asal negeri Jilan atau Jailan yang memiliki julukan-julukan agung yakni Syaikh Abdul Qadir al-Jilani memberikan petuah atau nasihat bagi manusia yang suka berkeluh kesah.

Nasihat berharga inilah yang seharusnya menjadi pengingat akan pentingnya menghindari sifat negatif tersebut.

Al-Qur’an Surah Al-Ma’arij ayat 19 menerangkan perihal manusia memang memiliki sifat dasar, salah satunya suka berkeluh kesah.

اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ 

Artinya: “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.

Sifat berkeluh kesah ini sangat terlihat tatkala manusia mengalami kesusahan sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya yakni ayat 20.

اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙ

Artinya: “Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah”

Untuk menghindari ataupun meminimalisir sifat berkeluh kesah ini, berikut ini nasehat dari Syaikh Abdul Qadir al-Jilani.

Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.