Sukses

Harusnya Bilang Alhamdulillah, Bukan Dikit-Dikit Saya

Bantu orang tua adalah bentuk bakti, jangan keluhkan 'dikiit-dikit saya'. Awas bisa jadi durhaka halus lho...

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena "dikit-dikit saya" dalam kasus dengan ibu sendiri sering terjadi ketika ibu sering meminta bantuan atau kadang uang, dan sebagai anak, kita mungkin merasa terbebani atau jengkel.

Apakah perasaan ini wajar? penting untuk memahami bahwa membantu orang tua adalah tanggung jawab dan bentuk bakti yang sangat dihargai dalam Islam.

KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang akrab disapa Buya Yahya, memberikan nasihat berharga tentang pentingnya bersyukur saat berbakti kepada orang tua.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyoroti sikap yang sering kali muncul ketika orang tua meminta bantuan finansial dari anak-anaknya.

"Jika ibu meminta uang dan kita punya, lalu ibu minta lagi, dan kita masih punya, seharusnya kita tidak merasa keberatan," ujar Buya Yahya dikutip laman YouTube kanal @Istiqomah41.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bangga Bisa Bantu Orang Tua

Namun, sering kali muncul keluhan, terutama ketika anak merasa selalu menjadi satu-satunya yang diandalkan. "Kok saya terus, kok saya terus," kata Buya Yahya menirukan keluhan tersebut.

Buya Yahya menekankan bahwa sikap seperti ini adalah godaan yang harus dihindari. "Seharusnya kita bangga bisa menolong ibu kita, bukan malah mengeluh dikit-dikit saya," tegasnya.

Bahkan jika saudara kita yang lain tidak berkontribusi, hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk merasa terbebani.

Menurut Buya Yahya, justru dalam kondisi tersebut kita harus merasa bersyukur. "Mestinya kita bilang Alhamdulillah, aku lagi, aku lagi yang bisa membantu ibu," jelasnya.

Rasa syukur ini adalah tanda bakti dan penghormatan kepada orang tua.

3 dari 3 halaman

Awas jadi Durhaka Halus

Buya Yahya juga menyebutkan bahwa sering kali keluhan ini datang karena pengaruh dari saudara yang durhaka. "Kadang-kadang saudara yang durhaka itu menjadikan kita berubah," ujarnya.

Namun, kita harus tetap fokus pada kewajiban kita dan tidak terpengaruh oleh sikap buruk orang lain.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengingatkan bahwa membantu orang tua adalah sebuah kebanggaan, bukan beban. "Tidak usah berpikir kok kita terus, memang anaknya cuma kita?" katanya.

Ini adalah kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dan ridha dari orang tua.

"Waktu ibu meminta, dan kita mampu, harusnya kita bilang Alhamdulillah, bukan malah mengeluh," jawabnya. Sikap mengeluh ini, menurut Buya Yahya, adalah bentuk durhaka yang halus.

Buya Yahya juga menyarankan agar kita selalu introspeksi diri dan melihat bantuan kepada orang tua sebagai kesempatan berharga. "Kalau saudara lain tidak membantu, itu urusan mereka, yang penting kita menjalankan kewajiban kita," tegasnya.

Ini adalah bentuk bakti yang seharusnya dijaga dengan baik.

Dengan menyampaikan nasihat ini, Buya Yahya berharap umat Islam dapat lebih memahami pentingnya bersyukur dan berbakti kepada orang tua. "Semoga kita semua bisa menjadi anak yang berbakti dan selalu bersyukur atas kesempatan ini," ujarnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.