Sukses

Gus Baha Ungkap Momen Dramatis Pertama yang Dilakukan Nabi Muhammad usai Menerima Wahyu di Gua Hira

Bagi Gus Baha, ternyata hal ini yang dilakukan pertama kali oleh Nabi Muhammad SAW setelah menerima wahyu sebagai nabi.

Liputan6.com, Jakarta - Nabi Muhammad SAW menerima wahyu sebagai nabi di Gua Hira. Peristiwa penting ini menjadi menjadi titik balik penting dalam sejarah Islam.

Di tempat yang sunyi itu, di Lereng Gunung Hira, Allah SWT memilih Nabi Muhammad SAW untuk menjadi Rasul-Nya dan menyampaikan wahyu pertama melalui malaikat Jibril.

Momen ini menandai awal dari misi kenabian beliau, yang membawa ajaran-ajaran Islam yang kemudian menjadi landasan bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan dan menjaga iman mereka.

Dalam sebuah ceramahnya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, (Gus Baha) mengungkapkan tindakan pertama yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setelah menerima wahyu di Gua Hira.

Menurut Gus Baha, Nabi Muhammad SAW segera memaklumatkan diri sebagai nabi setelah keluar dari Gua Hira.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pentingnya Memaklumatkan

“Sehingga pertama Nabi jadi nabi dari Gua Hira, pertama apa yang dilakukan kalua cara Bahasa saat ini? Kira-kira memaklumatkan, kalau sekarang jumpa pers. Tapi yang jelas pertama yang dilakukan nabi setelah di Gua Hira apa? Memaklumatkan diri kalau beliau adalah nabi,” jelas Gus Baha dalam ceramahnya dikutip youtube kanal @takmiralmukmin.

Gus Baha menjelaskan bahwa tindakan memaklumatkan ini sangat penting karena tanpa penyebaran informasi tentang kenabiannya, wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW tidak akan mencapai umat.

“Karena enggak ada artinya Allah kalau tidak dimaklumatkan. Makanya di Quran itu kalau menyebut Allah atau menyebut kebenaran selalu dimulai dengan kata fa'lam harus dingertikan. Kita ngerti kemudian mengertikan ke orang lain,” tambah Gus Baha.

Lebih lanjut, Gus Baha menegaskan bahwa orang-orang saleh tidak boleh menyembunyikan diri. Mereka harus memaklumatkan kebaikan dan kebenaran agar bisa menjadi contoh dan penerang bagi orang lain.

“Makanya saya sering dulu bilang ke Habib Saleh enggak boleh orang saleh menyembunyikan diri karena nanti kalau orang-orang saleh menyembunyikan diri, sing ẓaharal-fasādu fil-barri wal-baḥri, adalah sesuatu yang enggak benar,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Contoh Duniawi yang Menarik daripada Dakwah

Gus Baha juga memberikan contoh-contoh bagaimana hiburan duniawi sering kali lebih menarik perhatian masyarakat dibandingkan dengan kebenaran agama.

“Coba misalnya gini, orang bisa terhibur lewat dangdutan, terhibur lewat maksiat, sementara orang enggak bisa terhibur lewat thala'al Badru Alaina, asroqal qulub di haaja, dan sebagainya,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Gus Baha menekankan pentingnya peran orang-orang saleh dalam menyebarkan kebenaran dan memaklumatkan Allah, Rasulullah, dan Al-Quran.

“Maka orang-orang saleh adalah orang yang bisa memaklumatkan Allah, memaklumatkan Rasulullah, memaklumatkan Quran, dan supaya itu diterima, karena awal dari orang nerima itu tahu dulu,” tutup Gus Baha.

Ceramah Gus Baha ini memberikan inspirasi kepada para santri dan umat Islam untuk terus menyebarkan kebenaran dan tidak menyembunyikan kebaikan yang telah mereka terima.

Hal ini sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang selalu menekankan pentingnya dakwah dan penyebaran kebenaran kepada umat manusia.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.