Sukses

Bahaya, Bila Pikiranmu Seperti Ini Maka Maksiat dalam Sholat Kata UAH

Ustadz Adi Hidayat mengkritik kebiasaan orang yang dalam sholatnya masih membawa status serta maksiat. Berikut selengkapnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sholat adalah bentuk ibadah yang terdiri dari rangkaian gerakan dan bacaan yang telah ditentukan, dilakukan dalam lima waktu sehari semalam.

Selain menjadi kewajiban, sholat juga merupakan sarana komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Allah SWT, yang memberikan ketenangan hati dan kedekatan spiritual.

Melalui sholat, seorang Muslim mengakui kebesaran Allah, memohon petunjuk, serta berterima kasih atas segala nikmat yang telah diberikan.

Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menekankan pentingnya kesucian hati dan pikiran saat melaksanakan sholat.

Ia menjelaskan bahwa banyak orang yang tanpa sadar membawa status dan kedudukan duniawi ke dalam sholat, sehingga mereka merasa besar dan melupakan kebesaran Allah SWT.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fenomena Bawa Maksiat dalam Sholat

"Kadang-kadang ada orang sholat masih membawa status sehingga merasa besar saat dia memulai sholat dengan kedudukan, sehingga tanpa dirasakan begitu dia mulai bertakbir kebesaran itu terbawa," ujar Ustadz Adi Hidayat, dinukil dari youtube kanal @nafassubuhtv.

Ia menambahkan bahwa ada juga orang yang membawa status maksiatnya ke dalam sholat, merasa nyaman dengan maksiat yang dilakukan sebelum sholat.

"Status maksiatnya dia bawa maksiat menjelang sholat dan merasa nyaman dengan itu. Coba cek di handphonenya masing-masing, jangan sampai ketika mau sholat dalam handphonenya itu isinya apa yang tidak Allah sukai," jelasnya.

UAH mengingatkan agar umat Islam berhati-hati dengan isi handphone dan perangkat lain yang bisa membawa hal-hal yang tidak baik ke dalam sholat.

"Aurat yang tampak, kata-kata yang tidak baik, apalagi membawa perangkat yang tidak benar lalu dibawa dalam sholat dan mengatakan Allahu Akbar, itu akan sulit membawa kekhusyukan," tegasnya.

 

3 dari 3 halaman

Ini yang Sebaiknya Dilakukan

UAH memberikan saran agar sebelum memulai sholat, setiap Muslim memastikan bahwa dirinya terkoneksi dengan Allah SWT dan melepaskan segala urusan duniawi.

"Maka dari itu, apa yang harus dilakukan? Begitu mulai menghadap kiblat, yakinkan pada diri kita bahwa saatnya terkoneksi dengan Allah. Buang urusan dunia ke belakang dan rasakan, boleh jadi bila ajal tiba, Allah bisa mewafatkan dalam keadaan kita sedang bertakbir kepada-Nya," kata Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat ingin mengingatkan umat Islam tentang pentingnya menyucikan hati dan pikiran sebelum dan selama melaksanakan sholat.

Fokus dan kekhusyukan dalam sholat hanya bisa dicapai jika kita melepaskan segala urusan duniawi dan benar-benar menghadap kepada Allah SWT dengan hati yang bersih.

Pencerahan ini bagi umat Islam mengenai pentingnya menjaga kebersihan hati dan pikiran dari hal-hal duniawi dan maksiat, sehingga sholat yang dilakukan dapat mencapai kekhusyukan dan diterima oleh Allah SWT.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini