Sukses

Ada Golongan Umat yang Membuat Rasulullah Sangat Tersiksa, Gus Baha Ungkap Siapa Mereka

Gus Baha menerangkan manusia yang membuat hati Rasulullah SAW sangat tersiksa

Liputan6.com, Cilacap - Ulama berpenampilan nyentrik asal Rembang Jawa Tengah yang merupakan Rais Syuriah PBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menerangkan perihal manusia yang membuat Rasulullah SAW sangat tersiksa.

Padahal mereka adalah umat Rasulullah SAW juga.

Menurut Gus Baha, manusia tipe seperti ini di hari kiamat dipastikan akan mendapat kerugian yang sangat besar.

Menurut Gus Baha, agar tidak membuat kecewa dan tersiksa Rasulullah SAW, maka seyogyanya mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal sholeh untuk bekal di hari kemudian.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Ini Manusia yang Membuat Tersiksa Rasulullah SAW

Gus Baha menerangkan bahwa manusia yang membuat Rasulullah SAW sangat tersiksa yakni umatnya yang ternyata terkategori tidak layak mendapatkan syafaatnya.

“Masyhur, Nabi paling tersiksa, paling tidak siap menyaksikan umatnya yang tidak layak mendapatkan syafaatnya,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @gayeng.co, Minggu (14/07/2024).

Sebab hal yang demikian, Gus Baha menyarankan agar tidak termasuk ke dalam golongan manusia yang membuat hati Rasulullah SAW sangat tersiksa dengan cara memperbanyak amal ibadah sehingga kita tergolong orang yang layak mendapat syafaatnya.

“Makanya kamu nanti jangan mempersulit Rasulullah SAW, jadi harus punya bekal, supaya layak dapat syafaatnya,” tuturnya.

Beliau juga menerangkan perihal manusia yang telah mendapatkan lisensi surga yakni para syuhada.

“Karena nanti Allah itu mempercayakan lisensi surga kepada para syuhada, terangnya.

Perihal Syafaat Rasulullah SAW ini membuktikan bahwa sehebat apapun manusia atau sedekat apapaun manusia dengan Allah SWT, pasti masih memerlukan perantara agar bisa masuk ke dalam surga Allah SWT, salah satunya ialah syafaat Rasulullah SAW.

“Makanya Mbah Moen dan guru-guru saya mengatakan, jika ada orang merasa wushul sendiri itu bohong, karena makhluk itu hubungannya selamanya dengan makhluk,” tegasnya.

“Betapa dekatnya kamu dengan Allah SWT, kelak bakal juga diserahkan kepada makhluk, karena alam hadits tidak ada hubungannya sama sekali dengan alam azalli, sehingga kita masuk surga karena dipandu Nabi Muhammad SAW,” imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Hadis Nabi tentang Syafaat

Menukil NU Online, Rasulullah SAW selalu mengajarkan umatnya untuk membaca doa dalam setiap melakukan sesuatu, termasuk ketika hendak beristirahat atau menjelang tidur. 

 Membaca doa sebelum tidur bertujuan salah satunya memohon perlindungan dan kebaikan kepada Allah SWT. Apalagi jika amalan, doa, atau wirid dan dzikir tersebut bisa mengantarkan kita untuk mendapatkan syafaat dari Baginda Nabi Muhammad SAW kelak di akhir zaman.

Dalam sebuah hadits diterangkan, Rasulullah SAW pernah berkata kepada Aisyah, “Janganlah engkau tidur sebelum mengerjakan empat hal. Pertama, mengkhatamkan al-Qur’an. Kedua, menjadikan para nabi sebagai pemberi syafaat bagimu. Ketiga, meminta ridha dari semua kaum muslimin. Keempat, melaksanakan haji dan umrah”.

 Kemudian Aisyah menjawab, “Bagaimana aku bisa melakukan keempat hal tersebut?” Seraya tersenyum Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan, “Apabila engkau membaca Surat al-Ikhlas tiga kali, maka seakan-akan engkau telah mengkhatamkan Al-Qur’an. Apabila engkau bershalawat kepadaku dan kepada semua nabi-nabi maka engkau sama dengan menjadikan kami sebagai pemberi syafaatmu. Apabila engkau beristighfar untuk kaum Muslimin, maka engkau telah menjadikan mereka ridha kepadamu. Dan terakhir, apabila engkau membaca tasbih seolah engkau telah melaksanakan haji dan umrah.

4 dari 4 halaman

Amalan yang Bisa Mendapatkan Syafaat Rasulullah SAW

Berikut amalan sebelum tidur yang bisa mendatangkan syafaat Baginda Nabi Muhammad SAW:

‎بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ×٣ 

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah Dzat yang menjadi tumpuan segala permohonan. Ia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada siapa pun yang sebanding dengan-Nya" (QS Al-Ikhlas) (3x).   

 ‎اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى جَمِيْعِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ ×٣ 

 "Ya Allah, limpahkan rahmat kepada junjungan kami Baginda Muhammad, semua nabi dan rasul" (3x).

‎   اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِىْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ 

"Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, semua kaum muslim laki-laki dan perempuan, dan semua kaum mukmin laki-laki dan perempuan."   

  ‎سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ×٧   

"Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha besar, tidak ada daya menjalankan ketaatan dan tidak ada kemampuan menghindar dari kemaksiatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung" (7x).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul