Sukses

7 Peristiwa Penting Hari Asyura yang Dialami Para Nabi, Umat Muslim Harus Tahu!

Dengan memperingati hari Asyura, kita dapat mengambil pelajaran dari perjuangan para nabi dan rasul terdahulu. Berikut adalah sejumlah peristiwa penting pada hari asyura dalam sejarah islam.

Liputan6.com, Jakarta - Muharram merupakan bulan pertama dalam sistem penanggalan kalender hijriyah. Terdapat salah satu hari istimewa dalam bulan Muharram yaitu hari Asyura.

Hari Asyura tersebut jatuh pada tanggal 10 Muharram. Hari Asyura merupakan hari bersejarah bagi umat Islam.

Terdapat sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyura. Peristiwa-peristiwa itu terus bergulir dengan pasti, sesuai dengan sunnatullah. 

Semua peristiwa tersebut merupakan pelajaran berharga bagi kita umat muslim dan generasi yang akan datang, untuk memilih mana yang baik dan harus diikuti serta mana yang harus dihindari. 

Melansir dari laman NU Online Jabar, berikut adalah sejumlah peristiwa penting yang dialami oleh para Nabi pada hari Asyura, 10 Muharram.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Perisiwa Penting Hari Asyura

Menurut beberapa riwayat disebutkan, banyak peristiwa penting terjadi di hari itu pada masa yang lalu, di antaranya disebutkan sebagai berikut:

  1. Nabi Adam 'alaihissalam bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan tobat tersebut diterima oleh-Nya.
  2. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan.
  3. Selamatnya Nabi Ibrahim 'alaihissalam dari siksa Namrud, berupa api yang membakar.
  4. Nabi Yusuf 'alaihissalam dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah.
  5. Nabi Yunus 'alaihissalam selamat, keluar dari perut ikan hiu.
  6. Nabi Ayyub 'alaihissalam disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan.
  7. Nabi Musa 'alaihissalam dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Beliau dan umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.

Banyak lagi peristiwa lain yang terjadi pada hari sepuluh Muharram itu, yang menunjukkan sebagai hari yang bersejarah, yang penuh kenangan dan pelajaran yang berharga.

Sayyidah Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wassalam menyatakan bahwa hari Asyura adalah hari orang-orang Quraisy berpuasa di masa Jahiliyah, Rasulullah juga ikut mengerjakannya. Setelah Nabi berhijrah ke Madinah beliau terus mengerjakan puasa itu dan memerintahkan para sahabat agar berpuasa juga. Setelah diwajibkan puasa dalam bulan Ramadhan, Nabi s.a.w. menetapkan:

مَنْ شَاءَ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ أَنْ يَتْرُكَهُ فَلْيَتْرُكْهُ 

Artinya: “Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." (HR. Bukhari, No: 1489; Muslim, No: 1987)

3 dari 3 halaman

Keistimewaan Hari Asyura

Ibnu Abbas seorang sahabat, saudara sepupu Nabi yang dikenal sangat ahli dalam tafsir al-Qur’an meriwayatkan bahwa saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di sana mengerjakan puasa Asyura. Nabi pum bertanya tentang alasan mereka berpuasa. Mereka menjawab:

“Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah”. Nabi bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga." (HR. Bukhari; No: 1865 & Muslim, No: 1910)

Abu Musa al-Asy’ari mengatakan: “Hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan dijadikan oleh mereka sebagai hari raya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Berpuasalah kamu sekalian pada hari itu." (HR. Bukhari, No: 1866; Muslim, No: 1912)

Dari uraian di atas nyatalah bagi kita, bahwa hari Asyura merupakan hari bersejarah yang diagungkan dari masa ke masa. Kita hendaknya menyambut hari itu dengan banyak mengambil pelajaran yang bermanfaat dari sejarah masa lalu. Kita menyambutnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah, agar senantiasa berada dalam bimbingannya.

Misi mereka pada dasarnya adalah sama menegakkan aqidah Islamiyah, meyakini ke-Esaan Allah subhanahu wata'ala yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Peristiwa masa lalu merupakan cermin bagi kita untuk berusaha memisahkan kebenaran dan kebathilan, memisahkan yang baik dan buruk, agar dapat meratakan jalan bagi kita untuk menjangkau masa depan.

Semua peristiwa dan kejadian-kejadian yang ada dalam alam semesta ini merupakan pelajaran yang bermanfaat bagi orang-orang yang mempergunakan akalnya. Pergantian siang dan malam, pergantian musim dan pada segala sesuatu di alam ini terdapat tanda, bahwa sesungguhnya Allah itu adalah Maha Esa dan Maha Kuasa.