Liputan6.com, Jakarta - Puasa Tasu’a menjadi satu amalan yang dianjurkan dilakukan setiap Muharram. Puasa sunnah ini dikerjakan pada 9 Muharram bertepatan hari Tasu’a.
Puasa Tasu’a adalah amalan untuk melengkapi puasa Asyura tanggal 10 Muharram. Amalan ini adalah pembeda dari puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi.
Rasulullah SAW bersabda, “Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad)
Advertisement
Baca Juga
Jika merujuk pada kalender Hijriah keluaran Kementerian Agama (Kemenag RI), puasa Tasu’a dikerjakan pada Senin, 15 Juli 2024.
Untuk panduan, berikut Liputan6.com bagikan bacaan niat dan tata cara melaksanakan puasa Tasu’a 2024.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Niat Puasa Tasu’a
Niat Puasa Tasu’a
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”
Karena puasa sunnah, niat puasa Tasu’a dimulai sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.
Advertisement
Doa Berbuka Puasa
Setelah berpuasa seharian, ketika masuk waktu Maghrib dianjurkan segera berbuka. Saat berbuka, ada doa yang dapat dibacakan sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Mu’adz bin Zuhrah.
كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Artinya: “Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa: ‘Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka,” (HR. Abu Daud).
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah SAW membaca doa berikut ini.
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.” (HR. Abu Daud).