Liputan6.com, Cilacap - Ulama kondang yang merupakan Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an LP3IA, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menegaskan bahwa menjadi umat Rasulullah SAW itu enak dan merupakan nikmat terbesar.
Murid Mbah Moen ini lantas membeberkan alasannya berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang terkategori sebagai hadis shohih yang riwayatnya tersambung kepada Rasulullah SAW.
Advertisement
Baca Juga
Dalam menjelaskan hal ini, Gus Baha menegaskan bahwa umat Rasulullah SAW merupakan umat yang paling dicintai oleh Allah SWT.
“Yang paling dicintai Allah tentu umat Rasulillah SAW,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Sudarnopranoto, Minggu (14/07/2024).
Simak Video Pilahan Ini:
Enaknya Menjadi Umat Rasulullah SAW
Berkaitan dengan hal ini Gus Baha memberikan ijazah atau amalan yang berasal dari hadis Rasulullah SAW yang merupakan hadis sahih.
“Kalian saya beri ijazah ya, kali ini saya ijazahkan tidak apa-apa karena ini hadis shohih musalsal,” terangnya.
“Umatnya Rasulullah SAW tidak enak bagaimana, kontraknya dengan Allah sebelum ada salah sudah kontrak,” jelasnya.
Hal ini pula yang menyebabkan Rasulullah sangat gembira.
“Makanya Nabi SAW itu sangat senang sekali karena hal ini,” tandasnya.
Advertisement
Akhir Surah Al-Baqarah Hadiah Terbesar Umat Islam
Gus Baha mengatakan bahwa Allah SWT memberikan 5 hal yang merupakan hadiah khusus untuk umat Rasulullah SAW yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya. Salah satunya ialah hadiah akhir Surah Al-Baqarah
“Di antara hadiah terbesarnya ialah akhir Surah Al-Baqarah,” tuturnya.
“Bagaimana tidak hadiah coba, Allah itu sudah sepakat kontrak dengan kita dan kita disuruh berdoa oleh Allah SWT,” sambungnya
Adapun lafal doanya yang merupakan potongan Surah Al-Baqarah ayat 286 adalah sebagai berikut:
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ
"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah,".
Menurut Gus Baha doa ini merupakan hadiah terbesar karena kontrak Allah SWT dengan umat Nabi Muhammad SAW untuk tidak menghukum umat Rasulullah SAW jika suatu ketika melakukan kesalahan.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul