Sukses

Tanda-Tanda Kiamat dalam Hadis yang Membuat Gus Baha Menangis Tersedu-sedu

Gus Baha menangis tersedu-sedu tatakala membaca hadis Rasulullah SAW tentang tanda-tanda kiamat.

Liputan6.com, Cilacap - Ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menerangkan seputar tanda-tanda kiamat dalam hadis Rasulullah SAW yang membuat dirinya menangis tersedu-sedu.

Murid kesayangan Mbah Moen menyampaikan perihal eskatologi Islam ini dalam sebuah kesempatan tausiyahnya dan merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui umat Islam.

Pembahasan seputar tanda kiamat yang menjadikan Gus Baha menangis sejadi-jadinya ini lantaran efek dahsyat yang ditimbulkannya.

Lalu, tanda-tanda kiamat apa yang menyebabkan alumnus Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang ini menangis? Simak ulasannya berikut ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Tanda Kiamat yang Bikin Gus Baha Menangis

Adapun tanda-tanda kiamat yang terdapat dalam hadis Rasulullah SAW yang membuat dirinya menangis ialah perihal maraknya zina dan hilangnya ilmu.

Berdasarkan penuturannya, Gus Baha menemukan tanda-tanda kiamat ini sebagaimana termaktub dalam kitab Shohih Bukhari dan Muslim.

“Termasuk alamatnya kiamat itu banyak zina dan ilmu itu hilang, itu saya baca di Bukhari dan Muslim, menangis sejadi-jadinya, tiap saya ingat hadis itu menangis,” terangnya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @Pati_Unus, Selasa (16/07/2024).

3 dari 3 halaman

Manusia Alami Kebodohan Massal

Alasan Gus Baha menangis bukan tanpa dasar, sebab maraknya zina dan hlangnya ilmu akan mengantarkan pada kehancuran kepribadian manusia, yakni akan mengalami kebodohan masal.

Hal ini sangat mungkin terjadi, jika dlaam waktu yang sama para pemuka agama sudah tidak lagi membicarakan masalah hukum.

“Dan saya takut anak-anak saya nanti, anak cucu kita nanti akan mengalami kebodohan massal," paparnya.

“Kebodohan masal misalnya begini, nanti kalau ulama tidak cerewet lagi seperti saya, tidak mau berbicara masalah hukum, itu orang nanti terbolak-balik,' sambungnya.

Hal yang mengkhawatirkan bagi Gus Baha, jika tak ada lagi yang mengingatkan soal hukum, maka sesuatunya bisa terbolak-balik, seperti keburukan dianggap kebaikan.

"Misalnya begini, melihat konser, konser yang pornografi, yang mempertotonkan aurat, kalau masuknya pakai tiket, namanya apa? penonton baik. Tapi kalau naik tribun tidak pakai tiket? namanya penonton jelek," terangnya.

"Padahal di hadapan Allah SWT sama jeleknya karena menonton pornografi karena dianggap orang baik karena tidak pernah instrospeksi kalau perilakunya salah, itu yang paling saya takutkan," sambungnya.

"Nanti itu kebaikan dalam keburukan. Ya itu tadi, orang nonton konser pornografi asal kamu membayar dianggap penonton baik," pungkasnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul