Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi kelaziman, tiap orang berharap sejahtera dan hidup berkecukupan. Memang, sejahtera dan hidup cukup ini relatif, tergantung preferensi dan rasa syukur seseorang.
Tak ada ukuran yang pasti kapan seseorang disebut hidup sejahtera. Namun begitu, andai seseorang pandai bersyukur, maka segalanya akan terasa cukup.
Advertisement
Baca Juga
Rasulullah Muhammad SAW diriwayatkan sering membaca doa ini setelah sholat Jumat.
Doa ini berisi permohonan penting yang diawali dengan pujian. Dalam doanya berikut ini, Rasulullah SAW meminta harta halal, memohon bimbingan agar selalu berada di jalan Allah, dan memohon dicukupkan dengan karunia-Nya semata (hidup sejahtera).
Siapa saja yang melazimkan doa ini niscaya Allah cukupi kebutuhannya dari rezeki yang tidak terduga
Berikut ini doanya, melansir laman NU Online, Kamis (18/7/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Lafal Doa Kecukupan Rezeki dan Dicukupkan
Berikut ini doanya.
اَللَّهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيْدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيْمُ يَا وَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allâhumma yâ ghaniyyu yâ hamîd, yâ mubdi’u wa yu‘îd, yâ rahîmu yâ wadûd. Aghninî bi halâlika ‘an harâmik, wa thâ‘atika ‘an ma‘shiyatik, wa bi fadhlika ‘an man siwâk.
Artinya, “Ya Allah, Yang Maha Kaya, Maha Terpuji, Maha Pencipta, Maha Kuasa Mengembalikan, Maha Penyayang, dan Maha Kasih. Cukupi aku dengan harta halal-Mu, bukan dengan yang haram. Isilah hari-hariku dengan taat kepada-Mu, bukan mendurhakai-Mu. Cukupi diriku dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu.
Doa ini dianjurkan dibaca sebanyak empat kali setelah Jumat setelah membaca musabbi‘at. Tentunya sebelum shalat dua rakaat ba‘diyah Jumat. Siapa saja yang melazimkan doa ini niscaya Allah cukupi kebutuhannya dari rezeki yang tidak terduga.
Makna doa ini secara mendalam dapat ditemukan pada Maraqil Ubudiyah ala Bidayatil Hidayah karya Syekh M Nawawi Banten.
Advertisement