Sukses

Top 3 Islami: Sholat Taubat Tiap Malam atau Hanya Setelah Berbuat Dosa? Cara Mudah Melawan Maksiat ala Kiai Menurut Gus Baha

Artikel kedua terpopuler yaitu melawan maksiat ala kiai alim menurut Gus Baha, yang tampak sederhana akan tetapi efektif

Liputan6.com, Jakarta - Ulasan mengenai kapan waktu yang tepat sholat taubat, tiap malam atau hanya setelah berbuat dosa yang dijelaskan oleh Buya Yahya menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (18/7/2024).

Artikel kedua terpopuler yaitu melawan maksiat ala kiai alim menurut Gus Baha, yang tampak sederhana akan tetapi efektif.

Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu kisah nyata utang lunas gara-gara sholawat yang diceritakan Ustadz Khalid Basalamah.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Sholat Taubat Baiknya Tiap Malam atau Setelah Berbuat Dosa saja? Ini Penjelasan Buya Yahya

Setiap muslim tidak lepas dari perbuatan khilaf. Kesalahan kecil maupun besar yang berujung dosa nyaris semua umat Islam pernah melakukannya.

Dalam Islam, ketika seseorang berbuat dosa dianjurkan segera memohon ampun kepada Allah SWT atas apa yang telah dilakukannya. Kemudian ia berkomitmen tidak mengulang kesalahan serupa.

Salah satu cara taubat yang ada dalam ajaran Islam adalah dengan melakukan sholat dua rakaat. Sholat ini dikenal sholat taubat. 

Hukum melaksanakan sholat taubat adalah sunnah. Kesunnahan ini berdasarkan kesepakatan empat mazhab yang berlandaskan hadis Abu Bakr Ash Shiddiq. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” 

Kemudian beliau membaca ayat ini: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (HR. Tirmidzi no. 406, Abu Daud no. 1521, Ibnu Majah no. 1395. 

Terkait waktu pelaksanaan sholat taubat, seorang jemaah Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Melawan Maksiat ala Kiai Alim Tak Harus Tahajud dan Witir, Caranya Begini Kata Gus Baha

Melawan maksiat adalah bagian penting dari menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim yang taat. Maksiat dalam Islam merujuk pada segala perbuatan atau perilaku yang dilarang oleh Allah SWT dalam Al-Quran dan hadits Rasulullah SAW.

Hal ini termasuk tindakan seperti berbuat zina, mencuri, berbohong, meminum alkohol, dan lain sebagainya yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Sosok kiai yang alim, kadang bergurau dengan tamu atau dengan santrinya hingga menjelang waktu subuh tiba. Apakah hal semacam ini bisa dikategorikan melawan maksiat.

Berikut penjelasan KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengenai melawan maksiat yang dilakukan sosok kiai alim. Ceramah ini sangat inspiratif mengenai kehebatan meninggalkan yang haram dalam kehidupan sehari-hari.

Menukil laman YouTube channel @NgajiGusbaha, Gus Baha menjelaskan bahwa aktivitas sehari-hari yang mubah (dibolehkan) memiliki nilai yang luar biasa ketika dilakukan dengan niat menghindari hal-hal yang haram.

Gus Baha memulai ceramahnya dengan menekankan pentingnya kesederhanaan dan ketenangan dalam menjalani kehidupan.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Ustadz Khalid Basalamah Bagikan Kisah Nyata Utang Lunas Berkat Sholawat Nabi

Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, Nabi Muhammad SAW  telah bersabda bahwa orang yang membaca sholawat satu kali kepadanya akan mendapat rahmat dari Allah 10 kali lipat. 

Ia mengatakan, membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW sangat mudah. Di sela-sela aktivitas harian, sebenarnya bisa diselipkan dengan membaca sholawat nabi. Apalagi yang diamalkannya bacaan sholawat pendek.

“Apa susahnya membaca Allahumma sholli ‘ala Muhammad, Allahumma sholli ‘ala Muhammad, Allahumma sholli ‘ala Muhammad. Sebentar saja itu diucapkan, terus kita bisa mengamalkannya,” kata Ustadz Khalid dikutip dari YouTube Cahaya Islam, Rabu (17/6/2024).

Jika mengamalkan dzikir pagi dan petang, setidaknya ia telah membaca sholawat masing-masing 10 kali. Belum lagi dengan sholawat yang dibaca saat tahiyat sholat. Apabila ditambah pengamalannya di luar waktu itu, tentu saja jumlah sholawatnya semakin banyak.

“Nabi menganjurkan (membaca sholawat setiap harinya). (Sabda nabi) siapa yang membaca 10 kali sholawat kepadaku di pagi dan sore hari, maka dia akan mendapat syafaatku,” tutur Ustadz Khalid mengutip perkataan nabi.

Selengkapnya baca di sini