Liputan6.com, Jakarta - Ulama cerdas KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, mengungkapkan pandangannya mengenai cinta dan syahid dalam salah satu ceramahnya.
Menurut Gus Baha, cinta yang tidak kesampaian juga bisa mendapatkan ganjaran syahid, dengan syarat tertentu.
Dalam penjelasannya, Gus Baha menjelaskan bahwa seseorang yang mencintai dengan tulus dan tidak dapat menyampaikan atau mengungkapkan cintanya secara langsung tetap bisa mendapatkan pahala syahid.
Advertisement
“Betul ini mas-mas, kalau yang mencintai mbak-mbak gak kesampean, syahid,” ujarnya, seperti dikutip dalam tayangan video pendek di kanal Youtube @AntonoSetiawan.
Hal itu menunjukkan bahwa cinta yang tidak terwujud dalam tindakan nyata tetap mendapatkan nilai spiritual yang tinggi.
Gus Baha menegaskan bahwa cinta yang tidak terungkapkan atau tidak dilakukan dalam bentuk komunikasi seperti SMS, WA, atau bertemu, selama tidak melanggar syariat, bisa dianggap sebagai cinta yang memperoleh pahala syahid.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Syaratnya
“Cinta itu juga syahid asal gak pernah ngelihat, enggak pernah SMS, ngempet tok,” jelasnya, menekankan bahwa niat dan keikhlasan hati dalam mencintai memiliki nilai yang besar.
Gus Baha menyatakan bahwa syahid dalam konteks cinta ini adalah pengakuan terhadap kesungguhan dan keikhlasan seseorang.
“Kalau mati itu syahid, tapi syaratnya enggak ngelihat, enggak ngeSMS, enggak WA,” tambah Gus Baha. Ini berarti cinta yang murni dan tulus, meskipun tidak terungkapkan secara konkret, tetap memiliki nilai di sisi Allah SWT.
Menurut Gus Baha, syahid dalam cinta tidak harus berkaitan dengan aksi heroik atau perjuangan fisik. Cinta yang tulus dan tidak terwujud bisa dianggap memperoleh ganjaran yang tinggi, karena niat dan keikhlasan hati sangat diperhitungkan dalam penilaian spiritual.
Advertisement
Perspektif Baru Soal Cinta ala Gus Baha
Penjelasan Gus Baha ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana cinta dapat dinilai dalam konteks agama.
Gus Baha berharap pemahaman ini dapat memberikan dorongan bagi orang untuk terus mencintai dengan tulus, meskipun hasilnya tidak selalu sesuai harapan.
Melalui ceramah ini, Gus Baha mengajak umat Islam untuk memahami bahwa cinta yang tulus dan tidak terwujud tetap memiliki nilai spiritual yang signifikan.
“Pokoknya seperti itu,” ujar Gus Baha, menggarisbawahi pentingnya niat dan keikhlasan dalam cinta.
Dengan pandangan ini, Gus Baha memberikan pencerahan tentang konsep cinta dalam Islam, menunjukkan bahwa cinta yang tidak terwujud tetap mendapatkan penghargaan tinggi di sisi Allah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul