Sukses

Mengenal Puasa Daud, Shaum Sunnah Paling Utama Menurut Rasulullah

Ada banyak macam puasa sunnah dalam Islam, salah satunya adalah puasa Daud. Bagaimana dalil dan cara puasa tersebut?

Liputan6.com, Jakarta - Puasa dalam Islam terbagi menjadi dua, puasa wajib dan sunnah. Puasa, atau dikenal dengan istilah "shaum" dalam bahasa Arab.

Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan segala perbuatan yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah SWT.

Puasa sunnah dalam Islam adalah puasa yang dianjurkan tetapi tidak wajib. Melaksanakan puasa sunnah mendatangkan banyak pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta meneladani perbuatan Nabi Muhammad SAW.

Ada banyak macam puasa sunnah dalam Islam, salah satunya adalah puasa Daud. Puasa ini dilakukan secara selang-seling, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak. Ini adalah puasa yang paling disukai oleh Allah, karena dilakukan oleh Nabi Daud AS.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Hadis Mengenai Puasa Daud

Mengutip SuaraMuhammadiyah.id, puasa Daud merupakan puasa sunnah yang utama bagi mereka yang ingin memperbanyak puasa, puasa yang seimbang dan dicintai Allah SWT.

Disebutkan dalam sebuah hadis,

أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَخْبَرَهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ: أَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللهِ صَلَاةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، وَأَحَبُّ الصِيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ، وَكَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ، وَيَنَامُ سُدُسَهُ، وَيَصُومُ يَوْمًا، وَيُفْطِرُ يَوْمًا [رواه البخاري].

Bahwasanya Abdullah bin Amr bin Ash RA [diriwayatkan] dikabarkan kepadanya sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda padanya, sholat yang paling dicintai Allah adalah sholat Nabi Daud dan puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Nabi Daud, ia tidur separuh malam kemudian sholatdi sepertiganya dan tidur lagi di seperenamnya, ia puasa sehari serta berbuka sehari [H.R. al-Bukhari No. 1131].

Dalam hadis lain juga disebutkan,

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا [رواه النسائي].

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr [diriwayatkan] ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, puasa yang paling utama adalah puasa Nabi Daud a.s., beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari [H.R. an-Nasa’i No. 2338].

 

3 dari 3 halaman

Puasa Daud, Puasa Sunnah yang Utama

Puasa Daud ini dinasihatkan kepada seseorang yang secara terus menerus melakukan ibadah di malam hari dan puasa di siang hari, sehingga Nabi SAW diberi petunjuk agar setiap minggunya tiga hari saja.

Tetapi orang itu masih mendesak untuk dapat melakukan puasa lebih dari tiga hari dan merasa punya kemampuan untuk melakukan puasa lebih dari itu. Oleh sebab itu dalam hadis disebutkan,

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صُمْ صَوْمَ نَبِيِّ اللهِ دَاوُدَ، وَلَا تَزِدْ عَلَيْهِ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَهِ، وَمَا كَانَ صِيَامُ دَاوُدَ؟ قَالَ: كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا [رواه أحمد و غيره].

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr [diriwayatkan] ia berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, puasalah seperti puasanya Nabi Daud, dan janganlah menambahnya. Aku bertanya (‘Abdullah bin ‘Amr), Wahai Rasulullah, bagaimana puasa Nabi Daud itu? Nabi SAW menjawab, dahulu Nabi Daud puasa sehari dan berbuka sehari [H.R. Ahmad dan lainnya No. 6867].

Anjuran untuk melakukan puasa sebagaimana puasa Nabi Daud seperti tersebut dalam hadis di atas diikuti satu larangan yang berbunyi: wa laa tazid ‘alaih (jangan engkau menambahnya). Larangan itu dapat dijadikan dalil untuk melarang orang yang berpuasa melebihi puasanya Nabi Daud.

Dalam pandangan Muhammadiyah, berdasarkan hadis-hadis dan kesepakatan ulama mengenai sunnahnya puasa Daud sekaligus merupakan puasa yang paling dicintai Allah SWT, maka puasa Daud adalah puasa sunnah yang utama dan sangat dianjurkan bagi umat Nabi Muhammad SAW.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul