Sukses

Kondisi Mengenaskan Orang Sombong di Hari Kiamat, Dibangkitkan Seukuran Semut Dimasukkan ke Penjara Bulas

Masih berani sombong? begini ancaman orangyang sombong kelak. Dibangkitkan seukuran semut, dipenjara serta tak bakal masuk tempat mulia.

Liputan6.com, Jakarta - Orang sombong adalah individu yang merasa dirinya lebih baik dari orang lain, baik dalam hal kemampuan, penampilan, kekayaan, atau status sosial.

Kesombongan ini sering kali muncul dari keyakinan bahwa mereka memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, sehingga mereka merasa berhak untuk meremehkan atau merendahkan orang lain.

Dalam konteks Islam, kesombongan dianggap sebagai sifat yang sangat tercela. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan seberat biji sawi di dalam hatinya.” (HR Muslim).

Selain itu, kesombongan merupakan penolakan terhadap kebenaran dan merendahkan sesama manusia, yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan kerendahan hati dan penghormatan terhadap sesama.

Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa kesombongan bisa muncul karena berbagai faktor seperti ilmu, amal ibadah, keturunan, harta, dan kekuasaan.

Kesombongan ini tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga merusak hubungan dengan orang lain dan menimbulkan permusuhan serta kebencian.

Kelak, di hari kiamat dan pada fase kehidupan akhirat, kesombongan juga mencelakakan.

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Dibangkitkan Seukuran Semut, Digiring ke Penjara Jahanam

Mengutip voa-islam.com, orang sombong saat di kehidupan dunia kelak akan dibangkitkan dalam bentuk manusia yang berukuran kecil sebesar semut, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang dikutip dalam kitab Adabul Mufrad.

“Pada hari kiamat orang-orang yang sombong akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil di dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan). (HR Bukhari)

Bahkan, dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Mas’ud RA, orang sombong tidak akan ditempatkan di surga Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan seberat biji sawi di dalam hatinya.” Seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya semua orang senang bajunya bagus, sandalnya bagus, (apakah itu kesombongan?).” Rasulullah SAW menjawab, “Sesungguhnya Allah SWT Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia”. (HR Muslim no 2749)

Kesombongan (al-kibr) sebagaimana yang Rasulullah jelaskan, adalah melihat dirinya sendiri melebihi al-haq (kebenaran) dan al-khalq (makhluk; orang lain).

Jadi, orang sombong adalah yang melihat dirinya di atas orang lain dalam sifat kesempurnaan, sehingga meremehkan atau merasa lebih baik dari orang lain.

3 dari 3 halaman

Pamer Ciri Kesombongan

Seseorang tidak akan meremehkan orang lain, kecuali meyakini dirinya memiliki sifat-sifat yang sempurna.

Imam Al Ghazali dalam kitabnya kitab Ihya’ Ulumuddin menjelaskan, penyebab orang berprilaku sombong yaitu karena ilmu, amal ibadah, dan keturunan (nasab).

Penyebab lainnya, ketampanan atau kecantikan, harta, kekuatan dan kekuasaan (jabatan), serta banyaknya pengikutnya atau penolongnya.

Syekh Muhammad Shaleh al Munajjad dalam kitabnya Mufsidatul Qulub menjelaskan, Islam memperbolehkan seseorang menampakkan kenikmatan yang diberikan Allah SWT, namun harus dilandasi rasa syukur, bukan untuk pamer dan niat menyombongkan diri.

Suka pamer adalah salah satu tanda paling mencolok dari orang sombong, dengan menampilkan segala sesuatu yang dimiliki dengan niat menyombongkan diri.

Rasulullah SAW mengingatkan umatnya yang suka pamer dengan kehancuran dan kebinasaan di hari kiamat. Melalui hadist dari sahabat Abu Hurairah r.a yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, An-Nasa’i, Imam Ahmad dan Baihaqy: “Ada seorang mujahid, alim (berilmu), dan dermawan ditempatkan di neraka Allah SWT Bukan surgaNya”.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul