Sukses

Jawaban Adem Rasulullah SAW saat Ditanya, Apakah Pezina Masuk Surga?

Pencurian dan perzinaan merupakan dosa besar, tapi apakah pelakunya tetap bisa masuk surga kelak?

Liputan6.com, Jakarta - Pencurian dan perzinaan merupakan tindakan maksiat yang termasuk dalam golongan dosa besar dalam ajaran Islam.

Kedua tindakan ini tidak hanya merusak hubungan antar manusia tetapi juga melanggar perintah Allah SWT, yang menekankan keadilan dan kemurnian.

Pencuri mengambil hak orang lain tanpa izin, sementara pezina melanggar batasan suci yang ditetapkan dalam pernikahan.

Kedua tindakan ini, jika tidak diikuti dengan taubat yang sungguh-sungguh, dapat membawa dampak yang merusak bagi individu dan masyarakat.

Dalam Al-Qur'an dan hadis, pencurian dan perzinaan dikecam keras dan pelakunya diancam dengan hukuman berat baik di dunia maupun di akhirat.

Lalu bagaimanakah Pezina dan pencuri ini apakah bisa masuk surga milik Allah kelak?

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Sabda Rasulullah SAW

Menukil islampos.com, suatu ketika Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang memiliki keimanan yang kuat bahwa tiada yang patut disembah selain Allah, maka surga baginya.”

Abu Dzar terkejut dan dia bertanya, “Wahai utusan Allah! Setelah memiliki iman seperti itu, seseorang dapat masuk surga meski dia melakukan zina dan pencurian?”

Nabi bersabda, “Ya, dia akan masuk surga.”

Kemudian kedua kalinya Abu Dzar mengajukan pertanyaan yang sama, “Wahai utusan Allah! Dapatkah seseorang masuk surga meski dia melakukan zina dan pencurian?”

Nabi kembali bersabda, “Ya, dia akan masuk surga.”

Ketiga kalinya Abu Dzar kembali bertanya dengan heran pertanyaan yang sama, “Wahai utusan Allah! Dapatkah seseorang masuk surga meski dia melakukan zina dan pencurian?”

Kali ini Nabi menjawab. “Ya, orang itu akan masuk surga, meski Abu Dzar tidak mau dan tidak menyukainya.”

Setelah Nabi wafat, ketika Abu Dzar meriwayatkan hadis ini, dia selalu menyebutkan dengan senang hati kalimat tersebut, “Siapa yang pernah beriman kepada satu Allah, akan masuk surga, bahkan jika Abu Dzar tidak mau dan tidak menyukainya.”

 

3 dari 3 halaman

Pertanyaan Sudah Terjawab

Menenai pertanyaan penting, apakah mungkin bagi pelaku zina dan pencuri untuk masuk surga? Dalam ajaran Islam, pintu taubat selalu terbuka selama seseorang masih hidup.

Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang, dan Dia menerima taubat hamba-Nya yang sungguh-sungguh menyesal dan bertekad untuk tidak mengulangi dosanya.

Hal ini ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa Allah mengampuni semua dosa, asalkan pelakunya bertaubat dengan tulus.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anak Adam adalah berdosa, dan sebaik-baik yang berdosa adalah yang bertaubat" (HR. Tirmidzi).

Ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang telah melakukan dosa besar seperti zina dan pencurian, masih ada harapan untuk mendapatkan ampunan Allah dan masuk surga jika mereka bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Taubat yang diterima oleh Allah adalah yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu penyesalan atas perbuatan, berhenti dari dosa, dan bertekad untuk tidak mengulanginya.

Taubat adalah kunci utama bagi pelaku dosa besar untuk mendapatkan pengampunan dan rahmat Allah. Dalam beberapa riwayat, diceritakan bahwa ada orang-orang yang pernah melakukan dosa besar, namun setelah bertaubat dengan tulus, mereka mendapatkan ampunan Allah dan meraih kedudukan yang mulia.

Oleh karena itu, meskipun pencurian dan perzinaan adalah dosa besar yang sangat dikecam dalam Islam, pelaku dosa tersebut masih memiliki kesempatan untuk masuk surga melalui taubat yang sungguh-sungguh dan perbaikan diri.

Islam menekankan pentingnya taubat dan memberikan harapan bagi setiap orang untuk memperbaiki diri dan kembali kepada Allah SWT. Dengan demikian, pintu surga tetap terbuka bagi mereka yang benar-benar menyesal dan berusaha untuk menjadi lebih baik.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul