Liputan6.com, Jakarta - Sedekah ala Gus Baha yang terinspirasi dari yang dilakukan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Minggu (21/7/2024).
Baca Juga
Advertisement
Lantas, seperti apa sedekah yang dilakukan oleh Gus Baha, kenapa disarankan untuk melakukannya seumur hidup?
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah makanan paling enak menurut Gus Baha.
Sementara, artikel ketiga yaitu hukum memajang foto ulama di rumah menurut Buya Yahya.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Lakukan Minimal Sekali Seumur Hidup, Ini Cara Sedekah Gus Baha
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang apa amalan terbaik dalam Islam. Ia menjawab, “Kamu beri makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kau kenal dan tak kau kenal.” (Muttafaq ‘Alaih)
Amalan terbaik yang dikatakan Rasulullah SAW itu adalah sedekah. Sedekah dapat dimaknai sebagai pemberian sesuatu kepada orang lain secara sukarela baik berupa harta, barang, atau bahan makanan.
Sebagai muslim, kita memang dianjurkan untuk bersedekah. Orang yang sering bersedekah akan diganjar keutamaan, di antaranya diangkat derajat dan ditambah kemuliaan oleh Allah SWT.
’’Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim) [No 2588 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa cara sedekah yang diajarkan Islam. Ulama kharismatik Nahdlatul Ulama KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha sering meniru cara sedekah Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Seperti apa cara sedekahnya?
Advertisement
2. Ini Makanan Paling Enak Menurut Gus Baha, Kamu Pasti Setuju
Ulama cerdas, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) baru-baru ini memberikan pandangan mendalam mengenai kebiasaan makan dan bagaimana sebaiknya kita membuat pilihan yang bijak dalam mengonsumsi makanan.
"Kalau kita lapar, keinginan kita itu makan enak atau asal makan? Tentu jawabannya asal makan yang sehat. Tapi kalau kita nurutin nafsu, makannya yang enak terus di warung favorit, ini kan satu kebodohan," kata Gus Baha, dikutip YouTube oleh channel @SeribuDoa.
Ia menyayangkan terkadang seseorang hendak makan saja terlalu banyak definisi. Butuh warung yang beraneka ragam, lauk yang beraneka ragam, amun ujungnya kecewa.
"Untuk makan saja butuh banyak definisi. Sekian banyak yang kita harus kecewa, warung favoritnya bisa sudah tutup atau kita ke sana harus macet," kata Gus Baha.
Menurut KH Ahmad Bahauddin Nursalim, ini menunjukkan bahwa kita perlu berpikir secara bijaksana dan tidak menjadikan kebutuhan makan menjadi suatu yang mendesak.
3. Hukum Pajang Foto Ulama di Rumah, Benarkah Haram? Ini Kata Buya Yahya dan 2 Habib
Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya pernah ditanya oleh jemaahnya. Apa hukum memajang foto ulama di rumah, benarkah haram?
Buya Yahya mengatakan, gambar para ulama termasuk jenis fotografi. Kebanyakan ulama membolehkan memajangnya di rumah jika fotografi tersebut tidak memperlihatkan aurat.
“Fotografi itu bukan membuat sesuatu yang baru, akan tetapi di situ hanya orangnya ada, disimpan di alat, kemudian dikeluarkan dalam bentuk kertas, gambar, tidak lebih seperti cermin,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (20/7/2024).
Buya Yahya menegaskan, memajang foto ulama ataupun lainnya yang terhormat boleh-boleh saja sebagaimana pendapat para ulama. Namun, jika ada yang mengharamkan jangan disalahkan karena mereka juga punya dalil.
“Ini kebanyakan ulama mengatakan boleh. Kalau di sana ada orang yang mengatakan haram, Anda gak usah gelisah, gak usah risih dengan yang mengatakan haram, karena yang mengatakan haram pun juga mereka beralasan,” ujar Buya Yahya..
Ia menambahkan, soal hukum memajang foto di rumah terdapat khilaf di kalangan ulama. Ia meminta umat Islam menyikapi perbedaan pendapat ini dengan bijak.
Advertisement