Liputan6.com, Cilacap - Ulama nyentrik yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3iA, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menerangkan melakukan kebaikan namun membuat Rasulullah SAW sangat marah.
Murid Mbah Moen yang memiliki penampilan khas dengan kemeja putih dan peci hitamnya menceritakan kisah masyhur tentang seorang sahabat Nabi SAW yang menjadi imam.
Advertisement
Baca Juga
Saat menjadi Imam, sahabat Rasulullah ini membaca surah yang panjang hingga waktu sholat berjamaahnya menjadi lebih lama.
Hal ini menjadi masalah sehingga menyebabkan salah seorang makmum akhirnya memutuskan untuk mufaraqah (memisahkan diri dari imam).
Simak Video Pilihan Ini:
Hal Baik yang Bikin Rasulullah SAW Marah
Berdasarkan kisah di atas, Gus Baha menegaskan bahwa tidak selamanya kebaikan itu menjadi baik. Ada kalanya justru mengundang keburukan yang membuat Rasulullah SAW sendiri sangat marah.
Maksudnya, kebaikan yang berujung kepada problem atau masalah, merupakan suatu hal yang membuat Rasulullah SAW murka.
“Nabi itu paling marah jika suatu kebaikan itu menjadi problem,” terang Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @SudarnoPranoto, Minggu (21/07/2024).
Hal ini bermula dari Muadz bin Jabal yang ketika itu menjadi imam lama sekali sebab membaca surah-surah Al-Qur'an yang panjang.
“Muaz bin Jabal itu pernah menjadi imam itu lama sekali dan yang makmum itu akhirnya mufaraqah (memisahkan diri dari imam—pen),” kisahnya.
Sebab yang demikian ini, maka akhirnya salah seorang makmum memisahkan diri dari sholat berjamaah yang diimamai oleh Muadz. Sebab mengetahui ada salah seorang makmum yang mufaraqah, Muadz mengatakan munafik kepada orang tersebut.
“Dulu belum ditemukan fiqih, namun orang sudah berani mufaraqah. Jadi ini termasuk mujtahid sebelum tahu Fathu Mu’in, sebelum tahu Fathu Wahab dia sudah berani mufaraqah,” kelakar Gus Baha.
“Ketika mufaraqah, komentarnya Muadz, dia munafik, sholat belum selesai mufaraqah,” imbuhnya.
Advertisement
Rasulullah Marah Besar kepada Muadz
Peristiwa ini sampai kepada Rasulullah SAW. Baik Muadz dan orang yang menjadi makmum yang ternyata seorang penggembala kambing ini mengadu kepada Rasulullah SAW.
“Singkat cerita Muadz melaporkan hal ini kepada Rasulullah SAW, si tukang penggembala ini juga melaporkan juga ke Rasulullah SAW,” kisah Gus Baha.
Menanggapi hal itu, komentar Rasulullah SAW di luar dugaan Muadz. Justru Rasulullah SAW marah besar kepadanya. Sebab kebaikan yang menjadi problem sosial hingga menyebabkan seseorang akhirnya tidak nyaman sholat berjamaah nantinya akan menjadi masalah yang besar.
“Tapi apa kala Rasulullah? Rasulullah justru membela yang penggembala tadi,” kata Gus Baha melanjutkan kisahnya.
“Kamu tukang fitnah, agama ini kalau kamu model begitu akan lari, “Padahal ini baca Al-Qur’an panjang, harusnya kan ibadah. Tapi karena ini menjadi problem sosial, orang menjadi tidak nyaman berjamaah itu sudah disalahkan Nabi,” imbuhnya.
“Karena tadi, kalau agama tadi jadi problem, maka masalah besar,” tandas Gus Baha.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul