Liputan6.com, Jakarta - Memeluk agama Islam adalah pilihan yang penuh keberuntungan, karena dengan keimanan ini, seseorang mendapatkan banyak rahmat dan peluang untuk meraih ampunan dari Allah SWT.
Meskipun seorang Muslim mungkin melakukan kesalahan, selalu ada kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri. Dengan iman, kebaikan yang kita lakukan akan bernilai di sisi Allah, dan pintu surga selalu terbuka bagi mereka yang berusaha untuk bertobat dan memperbaiki diri.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menguraikan mengenai keberuntungan umat Muslim dalam konteks keadilan Allah SWT, terutama terkait dengan perbedaan perlakuan terhadap pelaku amalan baik yang tidak beriman dan orang-orang yang beriman meskipun pernah melakukan kesalahan.
Advertisement
Menurut UAH, perbedaan ini menunjukkan keadilan Allah yang sangat mendalam.
"Mengapa orang-orang non-Muslim yang berbuat baik di dunia ini tidak mendapatkan balasan di akhirat? Ini karena kebaikan mereka tidak disertai dengan iman, kata UAH dikutip dari Youtube kanal @religiislamindonesiachannel.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Keadilan Allah SWT di Akhirat
Menurutnya, di dunia Allah memberikan balasan atas setiap perbuatan baik, namun di akhirat, keimanan adalah syarat utama untuk mendapatkan balasan surga.
"Ini menunjukkan bahwa keadilan Allah di akhirat sangat bergantung pada aspek keimanan," katanya.
"Orang yang beriman, meskipun pernah melakukan perbuatan buruk, tetap memiliki peluang besar untuk masuk surga jika mereka bertaubat dan memperbaiki diri," ujarnya.
Kebaikan yang dilakukan dengan iman, meskipun tidak sempurna, memiliki nilai di sisi Allah dan dapat mengantarkan seseorang ke surga jika diiringi dengan taubat.
UAH menjelaskan, jika keadilan Allah dalam urusan akhirat tidak hanya menilai amal perbuatan semata, tetapi juga melihat aspek keimanan.
Kebaikan yang dilakukan tanpa iman tidak akan bernilai di akhirat, sedangkan amal baik yang dilakukan dengan iman, meskipun disertai dengan kesalahan, tetap mendapatkan tempat di sisi Allah.
"Ini adalah bentuk keadilan yang menyeimbangkan antara amal perbuatan dan keimanan," ucapnya.
"Allah SWT menghargai keimanan tersebut sebagai dasar penilaian. Jika seseorang tersebut pernah melakukan keburukan, keimanan mereka tetap menjadi faktor penentu utama dalam penilaian akhir. Allah SWT akan memperhitungkan semua amalan dengan penuh keadilan," terang UAH.
Advertisement
Meski Banyak Dosa, Memiliki Kesempatan Dapat Surga
Ustadz Adi Hidayat juga menggarisbawahi, bahwa tobat yang dilakukan dengan kesungguhan akan membersihkan dosa dan menjadikan seseorang layak mendapatkan rahmat Allah.
Tobat yang benar akan menghapus keburukan dan memperkuat kedudukan seseorang di akhirat. Ini menunjukkan betapa pentingnya keimanan dan tobat dalam mencapai keselamatan di akhirat.
Dalam pandangan UAH, keberuntungan umat Muslim bukan hanya karena iman mereka, tetapi juga karena adanya kesempatan untuk memperbaiki diri melalui taubat.
"Dengan adanya keimanan dan amalan kebaikan, umat Muslim memiliki peluang untuk mengatasi keburukan dan meraih surga. Ini adalah bentuk kasih sayang dan keadilan Allah yang memberikan kesempatan bagi setiap hamba-Nya untuk memperbaiki diri," jelasnya.
UAH menegaskan, semua amal perbuatan, baik dan buruk, akan diperhitungkan oleh Allah dengan adil. Namun, keberadaan iman membuat amal baik menjadi lebih bernilai di akhirat, dan ini adalah bentuk keadilan yang memberikan peluang kepada umat Muslim untuk memperbaiki kesalahan mereka dan mendapatkan rahmat Allah.
Dengan demikian, memahami keadilan Allah dalam konteks akhirat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana amal perbuatan dan iman berperan dalam penilaian akhir.
"Umat Muslim, meskipun pernah melakukan dosa, tetap memiliki peluang besar untuk mendapatkan surga jika mereka bertaubat dan memperbaiki diri," tegasnya.
"Keadilan Allah adalah suatu hal yang sangat adil dan penuh hikmah. Setiap amal perbuatan akan diperhitungkan dengan cermat, dan iman menjadi aspek kunci dalam menentukan nasib seseorang di akhirat. Ini adalah bentuk keadilan Allah yang memberikan peluang kepada setiap hamba untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan abadi," tandasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul