Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam, sholat adalah ibadah yang paling utama. Di hari kiamat nanti, sholat akan menjadi amalan pertama yang akan dihisab. Oleh karenanya, sholat harus dilakukan oleh umat Islam minimal yang wajibnya sebanyak 17 rakaat dalam lima waktu.
Di samping sholat fardhu, terdapat beberapa macam sholat sunnah yang dapat diamalkan. Salah satunya adalah sholat Rawatib yang dapat diamalkan setiap hari.
Sholat sunnah Rawatib ialah sholat sunnah yang mendampingi sholat fardhu. Sholat Rawatib yang dilakukan sebelum sholat fardhu disebut sholat sunnah qobliyah. Sementara, jika dilakukan setelahnya disebut sholat sunnah ba'diyah.
Advertisement
Baca Juga
Top 3 Islami: Doa di 4 Posisi Sholat Ini Cepat Dikabulkan Kata UAH, Heboh Wanda Hara Datang ke Kajian Hanan Attaki Kenakan Cadar
Baca Wirid Singkat Ini jika Ingin Rezeki Lancar, Amalan dari Syekh Ali Jaber
Gak Usah Lagi Pakai Pelaris, Ini Amalan Pelancar Dagangan dan Usaha dari UAS Ijazah Habib Umar bin Hafidz
Salah satu hikmah sholat rawatib adalah penyempurna dari sholat sholat fardhu jika ada kekurangan. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis berikut.
إن فريضة الصلاة والزكاة وغيرهما إذا لم تتم تكمل بالتطوع
Artinya: “Sholat fardhu, zakat, dan kewajiban-kewajiban lain bila masih tidak sempurna, maka dapat disempurnakan dengan yang sunnah.”
Dengan hikmah ini, tampak jelas kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya dengan banyaknya peluang meningkatkan dan memperbaiki amal ibadah, khususnya sholat.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Banyaknya Rakaat Sholat Rawatib
Mengutip penjelasan dari kitab Syarah Fathul Mu’in Bi Syarhi Qurratil ‘Ain Bi Muhimmatiddin karya Syaikh Zainuddin bin Abdil ‘Aziz al-Malibari asy-Syafi’i, sholat sunnah rawatib banyaknya ada 22 rakaat.
Dari 22 rakaat terbagi dua. Ada yang ghoiru mu'akkadah dan ada juga yang mu'akkadah. Sholat rawatib yang diutamakan (mu’akkadah) jumlahnya ada 10 rakaat. Kapan saja 10 rakaat sholat rawatib itu dilakukan?
Dalam kitab Manhajus Salikin, Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah menerangkan:
“Sholat rawatib mu’akkadah yang mengikuti sholat wajib ada sepuluh rakaat. Inilah yang disebutkan dalam hadits Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: Aku menghafalkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sepuluh rakaat (dalam sehari) yaitu dua rakaat qabliyah Dzuhur, dua rakaat ba'diyah Dzuhur, dua rakaat ba’diyah Maghrib, dua rakaat ba'diyah lsya, dua rakaat qabliyah Subuh. (Muttafaqun 'alaih).”
Mengutip NU Online, 10 rakaat sholat rawatib yang diutamakan juga dijelaskan dalam kitab Asnal Mathalib fi Syarh Raudlatith-Thalib.
(وَرَوَاتِبُ الْفَرَائِضِ) الْمُؤَكَّدَةِ (عَشْرٌ)، وَالْحِكْمَةُ فِيهَا تَكْمِيلُ مَا نَقَصَ مِنْ الْفَرَائِضِ فَضْلًا مِنْ اللَّه وَنِعْمَةً، وَهِيَ (رَكْعَتَانِ قَبْلَ الصُّبْحِ وَ) رَكْعَتَانِ قَبْلَ (الظُّهْرِ وَرَكْعَتَانِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَ) رَكْعَتَانِ بَعْدَ (الْمَغْرِبِ وَ) رَكْعَتَانِ بَعْدَ (الْعِشَاءِ) لِلِاتِّبَاعِ رَوَاهُ الشَّيْخَانِ
Artinya: “Sholat sunnah rawatib pengikut fardhu yang ditekankan adalah sepuluh rakaat. Hikmahnya adalah menyempurnakan kekurangan shalat fardhu sebagai karunia dan nikmat dari Allah.
Sepuluh rakaat tersebut adalah dua rakaat sebelum Subuh, dua rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelah Dzuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dan dua rakaat setelah Isya, karena ikut kepada riwayat Al-Bukhari dan Muslim.” (Lihat: Asnal Mathalib fi Syarh Raudlatith-Thalib, jilid 1, hal. 202).
Dengan demikian dapat disimpulkan sholat Rawatib yang sangat diutamakan ialah sebagai berikut.
- Dua rakaat sebelum Dzuhur
- Dua rakaat setelah Dzuhur
- Dua rakaat setelah Maghrib
- Dua rakaat setelah Isya
- Dua rakaat sebelum Subuh
Masing-masing sholat rawatib ini punya keutamaannya sendiri. Semoga kita dapat mengamalkannya.
Advertisement
Niat-Niat Sholat Rawatib
Mengutip laman Keislaman NU, berikut niat-niat sholat rawatib yang diutamakan.
Niat Sholat Rawatib Dzuhur
Ushallî sunnatad dhuhri rak‘ataini qabliyyatan/ba'diyatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya sholat sunnah qabliyah/ba’diyah Dzuhur dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Rawatib Maghrib
Ushallî sunnatal Maghrib rak'ataini qabliyyatan/ba'diyatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya sholat sunnah qabliyah/ba’diyah Maghrib dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Rawatib Isya
Ushallî sunnatal Isya’ rak‘ataini qabliyyatan/ba’diyatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya sholat sunnah qabliyah/ba’diyah Isya’ dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Rawatib Subuh
Ushallî sunnatas subhi rak‘ataini qabliyyatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya sholat sunnah qabliyah subuh dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Wallahu a’lam.