Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rezeki adalah segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yag diberikan oleh Tuhan).
Secara etimologi, rezeki diambil dari bahasa Arab yaitu “rizqi” yang artinya pemberian. Menurut istilah, rezeki adalah sesuatu pemberian dari Allah SWT kepada setiap makhluk-Nya untuk digunakan selama hidup di dunia, baik yang halal maupun haram.
Dalam pandangan Islam, memiliki rezeki banyak adalah sesuatu yang patut disyukuri. Namun yang lebih penting adalah rezeki tersebut halal dan berkah.
Advertisement
Baca Juga
Rezeki memang pemberian Allah SWT. Namun demikian, muslim wajib menjemputnya dengan berusaha dan berikhtiar.
Selain bekerja, muslim bisa mengamalkan dzikir singkat sebagai pembuka pintu kekayaan. Amalan agar rezeki lancar dari Rasulullah SAW ini pernah diijazahkan oleh ulama Yaman, Habib Umar bin Hafidz.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Dzikir Singkat Pembuka Pintu Kekayaan
Amalan dzikir singkat pintu kekayaan ini diijazahkan Habib Umar saat tabligh akbar di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya pada 2023 lalu. Berikut bacaan dan fadhilahnya.
Habib Umar awalnya mendoakan agar Allah mengangkat musibah dan bencana umat. Ia meminta agar umat ditetapkan kejalan yang Allah sukai dan ridhai. Kemudian ia membagikan amalan dzikir pintu kekayaan dari Rasulullah SAW.
“Dan di antara dzikir yang diajarkan kepada kita bersumber dari Nabi Muhammad SAW adalah dzikir Laa Ilaha illallah Al maliqul haqqul mubin setiap hari dibaca 100 kali,” kata Habib Umar yang diterjemahkan Habib Jindan bin Novel, dikutip dari tayangan YouTube Nabawi TV, Kamis (25/7/2024).
“Baca tiap hari 100 kali kalimat Laa Ilaha illallah Al maliqul haqqul mubin. Setelah itu sempurnakan dengan bacaan Muhammadurrasulullah, shodiqul wa'dil amin,” ucap Habib Umar.
“Siapa yang membaca dzikir ini 100 kali berarti dengan dzikir itu akan terbuka pintu-pintu surga dan akan dibuka baginya pintu kekayaan. Maka dengan kalimat itu dia akan aman dari kekafiran dan Allah ta’ala berikan kedamaian, ketentraman, dan pendamping dari kesepian alam kubur,” lanjutnya.
Advertisement
Sudah Diijazahkan, Boleh Diamalkan
Habib Umar telah mengijazahkan bacaan dzikir itu untuk diamalkan. Ia mendapat amalan dzikir itu dari dari guru-gurunya sampai Rasulullah SAW.
“Dan dzikir ini saya ijazahkan dari guru-guru kami hingga Rasulullah SAW,” katanya.
Mengutip penjelasan Pengasuh Pesantren Raudlatut Tullab Wonosari KH Akhmad Said, ijazah adalah sesuatu amalan yang diberikan mulai dari Nabi Muhammad kepada sahabat, sahabat kepada tabi'in, tabi'in kepada tabi'it tabi'in sampai kepada para ulama hingga kiai.
“Ijazah adalah satu bentuk perizinan dari para kiai kepada para santri untuk mengamalkan satu amalan yang bermanfaat yang berkenaan dengan masalah-masalah duniawi atau masalah-masalah ukhrowiyah,” katanya, dikutip dari NU Online.
Semoga dengan membaca dzikir ini, di samping ikhtiar dengan bekerja, kita mendapat rezeki halal yang berlimpah dan berkah. Aamiin. Wallahu a’lam.