Liputan6.com, Jakarta - Membaca Al-Fatihah dalam setiap rakaat sholat adalah salah satu rukun sholat. Arti rukun berarti harus dilaksanakan. Jika tidak, (dalam mazhab Syafi’i) maka sholatnya tidak sah.
Kewajiban membaca Al-Fatihah tidak hanya ketika sholat yang dilakukan secara munfarid (sendiri), tapi juga ketika sholat berjemaah. Syekh Nawawi Al-Bantani dalam Kasyifah as-Saja Syarah Safinah an-Naja menerangkan:
وَتَجِبُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ سَوَاءٌ الصَّلاَةُ السِّرِّيَّةُ وَالْجَهْرِيَّةُ وَسَوَاءٌ اْلإِمَامُ وَالْمَأْمُوْمُ وَالْمُنْفَرِدُ لِخَبَرِ الصَّحِيْحَيْنِ: لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: "(Membaca Al-Fatihah) wajib di setiap rakaat, baik sholat dengan bacaan pelan (Zhuhur dan Ashar), ataupun keras (Maghrib, Isya’, Subuh, dan Jum’at), sebagai imam, makmum ataupun sendirian, sesuai dengan hadis riwayat Bukhari Muslim: “Tidak sah sholat orang yang tidak membaca Al-Fatihah.” (Dikutip via laman Kemenag.go.id)
Advertisement
Baca Juga
Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menerangkan, waktu makmum membaca Al-Fatihah adalah setelah imam selesai membaca Al-Fatihah dan mengucapkan aamiin. Tentu saja ini berlaku untuk sholat-sholat tertentu yang harus dibaca jahar (keras) seperti Maghrib, Isya, Subuh, dan sholat Id.
Ketika sholat berjemaah, adakalanya makmum tidak keburu menyelesaikan bacaan surah Al-Fatihah. Baru pertengahan surah, tiba-tiba imam sudah rukuk. Pertanyaannya, bolehkah makmum tidak selesai baca Al-Fatihah saat berjemaah? Simak penjelasan KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya berikut.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya mengatakan, dalam mazhab Imam Syafi’i dan jumhur ulama membaca surah Al-Fatihah bagi makmum adalah wajib jika makmum tersebut sempat berdiri dengan imam dalam tempo yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah.
“Kalau memang kita berdiri bareng dengan imam, maka makmum wajib baca surah Al-Fatihah. Bahkan kalau pun imam ngebut tetap kita wajib baca surah Al-Fatihah (sampai selesai),” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (26/7/2024).
Bagi makmum yang belum selesai membaca surah Al-Fatihah, maka kata Buya Yahya boleh menyelesaikan terlebih dahulu meskipun ketinggalan beberapa gerakan sholat imam sampai sebelum imam berdiri lagi untuk rakaat berikutnya. Dengan catatan, makmum tersebut ketika berdirinya bareng imam dalam tempo yang cukup membaca surah Al-Fatihah.
“Jadi misalnya, kita baca bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahirabbil’alamin (belum selesai). Eh imam rukuk, sujud, sampai sujud kedua selesai. Sebelum imam berdiri kalau kita sudah rukuk maka sah. Kita ketinggalan rukun yang banyak. Maka saat itu kita pun masih boleh. Begitu pentingnya membaca Al-Fatihah,” Buya Yahya mencontohkan.
Advertisement
Jika Tak Cukup Baca Al-Fatihah
Kasus tersebut berbeda jika makmum berdiri dengan imam dalam tempo yang tidak cukup membaca surah Al-Fatihah, maka membaca Al-Fatihah secukupnya saja. Misalnya, baru membaca ayat kelima surah Al-Fatihah, ternyata imam sudah mulai rukuk, maka harus langsung mengikuti imam.
“Tapi kalau dalam keadaan normal wajib menyempurnakan Al-Fatihah. Kalau imam cepat kita dimaafkan, tapi tetap baca surah Al-Fatihah. Dengan catatan kita sempat berdiri dengan imam dalam tempo yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah,” jelas Buya Yahya.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan Buya Yahya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
- Jika memiliki waktu yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah (takbiratul ihram bareng imam), maka wajib menyelesaikan bacaan tersebut meskipun imam tarawih telah melakukan gerakan rukun sholat berikutnya.
- Jika tidak punya waktu yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah, misalnya baru takbiratul ihram ketika imam baca surah pendek, maka tidak wajib menyelesaikan Al-Fatihah. Makmum boleh langsung mengikuti gerakan imam berikutnya.
Wallahu a’lam.