Mau Sukses Dunia dan Akhirat? Lakukan 5 Hal Ini Kata Ustadz Das’ad Latif

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi sukses adalah dambaan setiap orang. Untuk menggapai kesuksesan, orang kerap mencari tahu apa saja yang menjadi kuncinya.

Kesuksesan bisa memudahkan seorang muslim dalam berbuat kebaikan. Kesempatan bersedekah dan menolong orang lain kian terbuka.

Menurut hasil survei Thomas J. Stanley, beberapa kunci yang bisa menentukan kesuksesan seseorang yaitu kejujuran, disiplin keras, mudah bergaul, dan dukungan pendamping.

Kemudian kerja keras, kecintaan pada pekerjaan, kepemimpinan, kepribadian kompetitif, hidup teratur, dan kemampuan menjual ide juga menjadi faktor kesuksesan menurut Thomas J. Stanley.

Bagi muslim, kesuksesan tidak hanya berlangsung di dunia, tapi harus sampai akhirat. Lalu apa kunci sukses dunia dan akhirat?

Ada beberapa faktor yang bisa menjadikan muslim sukses dunia dan akhirat. Menurut pendakwah kondang Ustadz Das’ad Latif, setidaknya ada lima kunci sukses dunia dan akhirat yang dapat dilakukan oleh setiap muslim.

Saksikan Video Pilihan Ini:

4 Pedagang Positif, 2 Pasar Tradisional di Banjarnegara Ditutup

2 dari 4 halaman

1. Menuntut Ilmu

Santri — Ilustrasi santri sedang menuntut ilmu. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Husni Tamami)

Kunci sukses yang pertama adalah “uthlubul ilma" atau menuntut ilmu. “Kalau kalian mau sukses, maka jangan jadi umat yang bodoh," tegas Ustad Das'ad Latif, dikutip dari YouTube Cahaya Al-Hikmah, Senin (29/7/2024).

Ustadz Das'ad Latif kemudian mengisahkan Sahabat Ali bin Abi Thalib ketika ditanya Rasulullah SAW.

"Ya Ali, kalau kamu diberikan pilihan antara ilmu dan harta, kamu pilih mana?" tanya Rasulullah SAW, dikisahkan Ustadz Das'ad Latif.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib memilih ilmu. Sebab, ada tiga kelebihan ilmu dibanding harta.

"Yang pertama kata (Sayyidina) Ali, harta setengah mati kamu jaga, sementara ilmu dia yang menjaga kamu. Kedua, dengan ilmu kau akan mendapatkan harta, dengan harta kamu belum tentu mendapatkan ilmu,” terangnya.

Ketiga, lanjutnya, harta jika dikasih ke orang akan berkurang, sedangkan ilmu dibagikan ke orang lain malah bertambah.

Kemudian Ustadz Das’ad Latif mengutip potongan ayat ke- 11 surah Al Mujadalah.

“...Yarfa‘illâhulladzîna âmanû mingkum walladzîna ûtul-‘ilma darajât…”

Artinya: "...Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…”

Nabi SAW menjelaskan dalam hadis berikut.

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

Artinya: “Barang siapa menginginkan kebaikan di dunia ini, hendaklah ia mencapainya dengan ilmu. Barang siapa menginginkan kebaikan di akhirat, maka ia harus mencapainya dengan ilmu. Dan barangsiapa menginginkan keduanya, hendaklah mencari ilmu.” (HR Thabrani).

3 dari 4 halaman