Liputan6.com, Jakarta - Ulama asal Cirebon, Kh Yahya Zainul Maarif (Buya Yahya) tiba-tiba meminta para suami untuk menggunakan ilmu kebal.
Nah lo, ilmu kebal seperti apa ini Buya? Apakah ilmu tentang kanuragan seperti para pendekar sakti yang melegenda itu?
Ternyata, Buya Yahya memberikan pandangan yang bijak tentang bagaimana menghadapi dinamika dalam rumah tangga, terutama saat pasangan memiliki sifat yang mungkin sulit diterima.
Advertisement
Menurutnya, salah satu kunci utama dalam menjaga keharmonisan rumah tangga adalah dengan memiliki "ilmu kebal." "Wahai suami yang baik, kalau memang istrimu modelnya begitu bikin kesal, jangan terpengaruh," kata Buya Yahya.
Hal ini menekankan pentingnya tidak mudah terpancing oleh emosi ketika menghadapi situasi yang tidak nyaman.
Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa sifat dan kebiasaan seseorang mungkin tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Ia mengajak para suami untuk tidak hanya fokus pada kekurangan pasangan, tetapi juga melihat kelebihan mereka.
"Jika istrimu bikin kesal, cobalah untuk menjadi orang yang kebal. Cari kelebihannya yang lain," tambahnya. Nasihat ini menunjukkan bahwa menerima dan menghargai kekurangan pasangan adalah bagian penting dari cinta dan pengertian.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Ilmu Kebal Ajaran Buya Yahya
Buya Yahya juga menekankan pentingnya memahami bahwa setiap orang memiliki latar belakang dan cara berpikir yang berbeda.
"Tidak semua orang sama; mungkin tutur katanya memang tidak lembut," ujarnya. Dengan menerima kenyataan bahwa pasangan kita memiliki sifat yang mungkin berbeda, kita dapat mengurangi konflik dan meningkatkan kualitas hubungan.
Ia juga menyoroti pentingnya bersikap bijaksana dalam menanggapi tindakan atau perkataan pasangan yang mungkin tidak sesuai harapan.
"Kadang-kadang, kita perlu memahami bahwa yang kita hadapi adalah manusia, bukan malaikat. Mereka bisa saja salah atau berkata yang tidak semestinya," kata Buya Yahya. Ini adalah pengingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dan penting bagi kita untuk memiliki sikap pengertian.
"Ilmu kebal" yang dimaksud oleh Buya Yahya bukan berarti mengabaikan perasaan, tetapi lebih pada kemampuan untuk menahan diri dari reaksi negatif.
"Bersiap-siaplah dengan ilmu kebal, namanya memaafkan, memaklumi, dan menguatkan cinta," jelasnya. Dengan memaafkan dan memahami, kita dapat menjaga hubungan tetap harmonis dan penuh kasih sayang.
Buya Yahya juga mengajak kita untuk selalu mengingat peran penting pasangan dalam hidup kita.
"Saat merasa ingin marah, pikirkan bahwa dia adalah ibu dari anak-anak kita, atau ayah dari anak-anak kita," ucapnya. Mengingat peran ini dapat membantu kita untuk lebih bersabar dan menghargai pasangan.
Â
Advertisement
Ini Kunci Kebahagiaan Keluarga
Menghadapi perbedaan dan konflik dalam rumah tangga memang tidak mudah, tetapi dengan sikap yang tepat, setiap masalah bisa diatasi. Buya Yahya mengingatkan kita bahwa menerima dan memaafkan adalah kunci untuk menjaga hubungan tetap kuat. "Dengan memahami itu, akan mudah diredam segala perselisihan," katanya.
Dalam kehidupan berumah tangga, Buya Yahya juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik. "Kadang, masalah kecil bisa menjadi besar jika tidak dibicarakan dengan baik," ujarnya.
Oleh karena itu, komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting dalam menyelesaikan masalah.
Tidak hanya bagi suami, nasihat Buya Yahya juga berlaku untuk istri. Ia mengingatkan bahwa baik suami maupun istri perlu bekerja sama dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. "Ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya satu pihak saja," katanya.
Selain itu, Buya Yahya juga menyarankan agar setiap pasangan berusaha untuk selalu memperbaiki diri dan berusaha menjadi lebih baik untuk satu sama lain. "Jangan pernah berhenti belajar dan memperbaiki diri," ujarnya. Dengan demikian, hubungan dapat terus berkembang dan menjadi lebih kuat.
Pada akhirnya, Buya Yahya mengingatkan bahwa kebahagiaan dalam rumah tangga adalah hasil dari usaha bersama dan komitmen untuk saling mendukung.
"Ingatlah bahwa pasangan kita adalah makhluk yang diberikan Allah sebagai ujian dan rahmat," tuturnya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pasangan adalah bagian dari rencana Allah yang harus kita hargai dan syukuri.
"Yang terpenting adalah kita selalu berusaha untuk lebih mengerti dan mencintai pasangan kita," pungkasnya. Nasihat ini memberikan inspirasi untuk terus berupaya memperbaiki hubungan dan menjaga cinta tetap hidup.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Â