Sukses

Jika Ingin Hidup Lebih Baik Amalkan Sholat Pokok 40 Rakaat Sehari Kata UAH, Apa Saja?

UAH menyebut ada 40 rakaat sholat pokok yang jika dilakukan dalam sehari bisa membantu kehidupan muslim lebih baik. Sholat pokok di sini bukan soal fardhu atau sunnah.

Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat atau UAH mengungkap ada amalan yang dapat mengakselerasi kematangan, kekuatan spiritual, kekuataan mental, dan kekuatan intelektual. Amalan tersebut adalah sholat.

UAH menyebut ada 40 rakaat sholat pokok yang jika dilakukan dalam sehari bisa membantu kehidupan muslim lebih baik. Sholat pokok di sini bukan soal fardhu atau sunnah.

“Bilangan sholat, para ulama meriset ternyata ada 40 (rakaat) yang pokok. Bukan pokok dalam masalah fardhu dan sunnah. Pokok yang dimaksudkan membantu kita dalam kehidupan dengan tiga kekuatan: kekuatan spiritual, intelektual, dan mental,” jelas UAH dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official, Selasa (30/7/2024).

Apa saja 40 rakaat sholat yang pokok?

Pertama adalah sholat fardhu lima waktu sebanyak 17 rakaat. Kemudian ditambah dengan sholat Tahajud dan Witir malam 11 rakaat. Lalu ditambah 12 rakaat sholat Rawatib yang mendampingi sholat fardhu.

“Yang Tahajud dalilnya Al-Qur’an surah 17 ayat 79-80. Yang Rawatib hadisnya dari Imam At-Tirmidzi,” kata UAH.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

12 Sholat Rawatib yang Diutamakan

UAH membeberkan hadis At-Tirmidzi bahwa yang 12 rakaat sholat Rawatib itu terdiri dari empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelah Dzuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.

“Kalah ada sesuatu yang penting sehingga tidak mampu dilakukan, maka bisa (sholat Rawatib sebelum Dzuhur cukup) dua rakaat. Hadisnya dari Ibnu Umar tentang 10 rakaat (sholat Rawatib yang diutamakan),” terang UAH.

Namun demikian, UAH lebih menyarankan melaksanakan sholat Rawatib yang 12 rakaat. Keutamaannya adalah akan dibangunkan satu rumah di surga yang indah bagi orang yang melaksanakan sholat Rawatib tersebut.

“12 (rakaat) tambah 28 (17 ditambah 11 rakaat) adalah 40 (rakaat). Maka ini yang dimaksud sholat yang pokok. Bukan fardhu, tapi yang membentuk karakter kuat dalam diri kita,” ungkap UAH. 

“Jadi, kalau orang sudah konsisten 40 rakaat selama hidupnya mampu dikerjakan semaksimal mungkin dia berlatih. 17 (rakaat) dulu yang pokok. Lalu sertakan dengan yang dekat waktunya, Rawatib. Dikerjakan sampai konsisten,” ujar UAH.

3 dari 3 halaman

Amalkan Mulai Perlahan

UAH mengatakan, dalam mengamalkan 40 rakaat sholat pokok ini tidak harus langsung sekaligus. Bisa dilakukan secara perlahan. Misalnya, sholat malamnya cukup tiga rakaat dulu, dua rakaat Tahajud dan satu rakaat Witir. Lalu ditingkatkan jika sudah istiqomah.

Menurut UAH, jika seorang muslim telah rutin mengamalkannya, maka ia akan merasakan kenikmatan luar biasa. 

“Kalau sudah nikmat gak akan tertinggal. Sebab kenikmatan itu kalau tertinggal akan gelisah. Nanti akan tercipta keadaan, jangankan fardhu, tertinggal sunnah bisa gelisah. Kalau sudah begitu, Anda merasakan kenikmatan iman,” kata UAH.

“Maka silakan berlatih sampai konsisten. Tapi memang tidak mudah,” lanjut UAH.