Liputan6.com, CIlacap - Ulama nyentrik asal Rembang Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menerangkan perihal seburuk-buruk manusia.
Penjelasan Gus Baha sangat penting diketahui agar kita selamat dari gelar seburuk-buruknya manusia.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum ke inti persoalan, terlebih dahulu Gus Baha mengisahkan penduduk suatu kampung di zaman Nabi Khidir AS yang tersohor sebagai manusia yang pelit
“Kita tahu Nabi Khidir di antara ceritanya ada satu kampung itu pelit, makanya orang pelit itu wajib didendami,” terang Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @alqolbumutayyam89, Kamis (01/08/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Manusia yang Dijuluki Seburuk-buruk Manusia
Gus Baha menerankan bahwa seburuk-buruk manusia ialah mereka yang memiliki karakteristik pelit. Orang pelit dijuluki seburuk-buruknya manusia sebab Rasulullah sendiri yang merupakan baik-baiknya orang menaruh rasa kesal kepada orang pelit.
“Karena Nabi pun itu baik-baiknya orang kalau sama orang pelit tetap dendam, karena buruk-buruknya orang itu, orang pelit,” terang Gus Baha.
Lantas Gus baha menjelaskan alamat mengerikan orang pelit, yakni mereka itu dekat dengan neraka dan jauh dari surga.
“Tahu kan alamatnya orang pelit? Qariibun minannaar, ya dekat dengan neraka, Al-bakhil qariibun minannar baidun minal Jannah (orang pelit itu dekat dengan neraka dan jauh dari surga),” paparnya.
“Jadi kalau kamu tanya alamatnya orang pelit ya dekat dengan neraka,” tandasnya.
Advertisement
Orang Pelit itu Keji dan Jahat
Hukum orang pelit dalam Islam sangat jelas ditegaskan dalam Al-Qur'an dan hadis. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Imran ayat 180:
"Dan janganlah orang-orang yang bakhil membayangkan bahwa kebakhilan mereka itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan mereka itu adalah buruk bagi mereka. Mereka akan dibawa ke dalam apa yang mereka bakhilkan itu pada hari kiamat."
Dari hadis riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Orang yang pelit adalah orang yang keji, dan orang yang pelit adalah orang yang jahat."
Berdasarkan ayat-ayat dan hadis tersebut, jelas tergambar larangan keras terhadap sikap pelit dalam Islam. Orang yang pelit akan mendapatkan konsekuensi hukumnya di hari akhirat, yaitu dibawa ke dalam kebakhilan mereka sebagai hukuman atas perbuatan pelit yang mereka lakukan selama hidupnya.
Dengan demikian, dalam pandangan Islam, sikap pelit memiliki hukum yang sangat buruk, dan sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk selalu berbuat baik dan tidak pelit dalam berbagi rezeki kepada sesama.
Semoga kita bisa menjauhi sikap pelit dan selalu bersikap dermawan sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan hadis.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul