Sukses

Jika Tak Ada Lagi yang Mampu Jadi Imam Sholat, Benarkah Pertanda Kiamat Kian Dekat?

Dikabarkan bahwa pada akhir zaman, tak akan ada lagi orang yang sangggup menjadi imam sholat. Hal ini seringkali disebut sebagai salah satu pertanda kiamat, benarkah demikian?

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk melaksankan sholat lima waktu. Tak hanya sholat fardhu terdapat amalan sholat sunnah lainnya yang dapat dikerjakan sebagai penyempurna ibadah wajib.

Dalam pelaksanaannya, sholat dapat dikerajkan secara sendiri maupun bersama-sama atau berjamaah yang memiliki ganjaran pahala berlipat ganda.

Dalam sebuah hadis riwayat Abdullah bin Umar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sholat berjamaah itu lebih utama daripada sholat sendiri sebanyak 27 derajat." (HR. Bukhari)

Tentu merupakan sesuatu yang sangat menguntungkan bagi kita. Sebab, Insya Allah nilai pahala tersebut dapat menambah tabungan di akhirat kelak.

Dalam melaksanakan sholat berjamaah diperlukan imam yang bertugas sebagai pemimpin sholat bagi makmum. Namun, ketika tidak ada lagi yang mampu menjadi imam sholat, benarkah kiamat akan terjadi?

 

Saksikan VIdeo Pilihan ini:

2 dari 2 halaman

Femonena Akhir Zaman dan Pertanda Kiamat

Mengutip dari laman islampos.com, salah satu tanda dekatnya hari kiamat adalah menyebarnya kebodohan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, nanti tak ada lagi seorang pun yang bisa dijadikan imam sholat.

Orang-orang akan saling mendorong satu sama lain untuk menjadi imam. Namun, seluruhnya menolak karena mereka tidak mengetahui hukum-hukum syariat serta tidak menguasai bacaan Al-Qur'an.

Salamah binti Al-Hurr RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, salah satu tanda hari kiamat adalah nanti orang-orang akan saling mendorong untuk menjadi imam di masjid, namun mereka tidak mendapatkan seorang pun yang bisa menjadi imam,” (HR. Abu Daud).

Abdullan bin ‘Amr RA menuturkan, “Akan tiba satu zaman yang ketika itu orang-orang berkumpul dan melaksanakan sholat di masjid, namun tak ada seorang mukmin pun di antara mereka.”

Barangkali, zaman seperti ini belum tiba. Sebab, saat ini masih banyak ulama dan majlis-majlis taklim yang tersebar di berbagat tempat. Masjid-masjid juga masih dipenuhi oleh para ulama, para penuntut ilmu dan mereka yang fasih dalam membaca Al-Qur'an.