Sukses

Ustadz Khalid Basalamah Ungkap Golongan Ahli Ibadah yang Sia-Sia di Hari Kiamat, Siapa Mereka?

Memperbanyak catatan amal baik dapat dilakukan dengan ibadah. Namun ternyata, meskipun getol sholat, puasa, hingga zakat, tapi nanti bakal ada golongan ahli ibadah yang sia-sia di hari kiamat. Mereka bangkrut karena amalannya habis.

Liputan6.com, Jakarta - Pada dasarnya, kewajiban manusia di muka bumi adalah beribadah kepada Allah SWT. Dalam praktiknya, ibadah setiap muslim bisa macam-macam. Jika merujuk pada Rukun Islam, setidaknya yang wajib dilakukan ialah sholat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, dan ibadah haji bagi yang mampu.

Setiap ibadah yang muslim kerjakan akan dicatat oleh malaikat sebagai amal baik. Catatan amal itu, baik atau buruk, akan ditunjukkan kepada manusia di hari kiamat, tepatnya saat dikumpulkan di Padang Mahsyar.

Beruntunglah bagi mereka yang memiliki catatan amal baik lebih banyak banyak ketimbang yang buruk. Mereka punya kesempatan dimasukkan ke surga-Nya dan mendapatkan banyak kenikmatan di sana yang tak dirasakan di dunia.

Memperbanyak catatan amal baik dapat dilakukan dengan ibadah. Namun ternyata, meskipun getol sholat, puasa, hingga zakat, tapi nanti bakal ada golongan ahli ibadah yang sia-sia di hari kiamat. Mereka bangkrut karena amalannya habis. 

Siapakah golongan ahli ibadah yang sia-sia dan bangkrut di hari kiamat? Soal ini, pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskannya di YouTube Khalid Basalamah Official, dikutip Sabtu (3/8/2024).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Ustadz Khalid Basalamah mengutip salah satu keterangan hadis nabi tentang ahli ibadah yang bangkrut di hari kiamat. Dalam hadis tersebut awalnya Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat tentang orang-orang yang bangkrut.

“Rasulullah SAW bersabda, apakah kalian tahu siapa orang bangkrut itu,” ucap Ustadz Khalid.

Menurut para sahabat, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki harta, tidak punya dirham dan dinar, serta bisnisnya hancur. Namun makna bangkrut menurut Rasulullah SAW tidak demikian.

Rasulullah SAW menjelaskan, sesungguhnya orang yang bangkrut adalah umatnya yang datang pada hari kiamat membawa pahala sholat, puasa, zakat. Namun, mereka juga membawa dosa terhadap orang lain.

"Dosa karena pernah mencaci maki si Fulan, menuduh si Fulan, memakan harta si Fulan, mengalirkan darah si Fulan, dan memukul si Fulan. Lalu dosa dosa itu ditebus dengan kebaikan-kebaikannya,” katanya.

“Jika kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum menyelesaikan kewajibannya, maka keburukan-keburukan orang yang terzalimi ditimpakan kepadanya kemudian dilemparkan ia ke dalam neraka,” tambah Ustadz Khalid sebagaimana termaktub keterangannya dalam hadis riwayat Muslim dan Tirmidzi.

3 dari 3 halaman

Redaksi Hadis tentang Ahli Ibadah yang Bangkrut di Hari Kiamat

Adapun redaksi lengkap hadis nabi mengenai orang yang bangkrut di hari kiamat ini adalah sebagai berikut.

قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُوْنَ مَاالْمُفْلِسُ؟ قَالُوا اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَدِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ هِ فَإِنْ فُنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَ مَا عَلَيْهِ أُخِذَا مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ

Artinya: Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis (orang yang bangkrut)?”. Sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda”. 

Sabda Nabi: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang dihari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. 

Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka." (HR. Muslim).

Wallahu a’lam.