Liputan6.com, Jakarta - Umat manusia akan dibangkitkan setelah dimatikan pada hari Kiamat. Kemudian, mereka akan digiring ke Padang Mahsyar.
Jangan dikira Padang Mahsyar tempat yang nyaman. Penceramah KH Yahya Zainul Maarif (Buya Yahya) menggambarkan kengerian yang terjadi di Padang Mahsyar.
Advertisement
Baca Juga
Ulasan Buya Yahya tentang kengerian dan golongan yang paling sengsara di Padang Mahsyar menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Rabu (7/8/2024).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah tentang urusan duniawi yang menurut Gus Baha longgar, santai. Kata dia, hanya urusan ini yang tak bisa ditunda.
Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu 4 kunci kaya dan kunci sukses yang diungkapkan Syekh Ali Jaber.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
1. Buya Yahya Gambarkan Kengerian di Padang Mahsyar Kiamat, Golongan Ini Paling Sengsara
Padang Mahsyar merupakan tempat berkumpulnya seluruh umat manusia pada hari kiamat untuk menjalani proses penghisaban atau perhitungan amal.
Di tempat ini, semua manusia akan dihidupkan kembali setelah mati dan dikumpulkan dalam kondisi yang sangat mengerikan dan penuh penderitaan.
Menurut ajaran Islam, pada Padang Mahsyar, setiap individu akan menghadapi pengadilan Allah SWT yang adil dan sempurna, di mana setiap perbuatan baik dan buruk yang dilakukan selama hidup di dunia akan dipertimbangkan.
Lalu bagaimanakah suasananya?apakah adem, panas atau bagaimana?
Mengutip sebuah tayangan YouTube di kanal @buyayahyaofficial, KH Yahya Zainul Ma'arif, atau Buya Yahya, mengungkapkan kekhawatiran tentang kondisi di Padang Mahsyar dan bagaimana orang-orang tidak beriman merasakannya.
"Dan mengerikan Padang Mahsyar sehingga orang-orang yang tidak beriman itu ada yang berkata begini," ujarnya, membuka pembicaraan mengenai keadaan di hari kiamat.
Buya Yahya menjelaskan bahwa di hari kiamat, orang-orang yang tidak beriman akan merasakan penderitaan yang sangat berat. "Itu belum siksa, ya, itu baru perjalanan menuju neraka atau menuju surga, tapi sudah tersiksa di perjalanan," jelasnya.
Advertisement
2. Urusan Duniawi itu Longgar, ini yang Tak Bisa Ditunda Kata Gus Baha
Dalam menjalani kehidupan, penting untuk tidak terlalu terbebani dengan urusan duniawi. Kehidupan dunia ini sebenarnya longgar dan tidak mendesak.
Jika suatu urusan duniawi tidak berhasil sekarang, masih ada kesempatan di hari-hari berikutnya. Bila tidak bisa hari ini, mungkin bisa esok, atau lusa, karena hidup terus berjalan dan kesempatan selalu ada.
Mengutip pendapat KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, dalam sebuah tayangan YouTube di kanal @AlGhifari27, mengingatkan pentingnya tidak terlalu terbebani dengan urusan duniawi.
"Dunia itu longgar, ya longgar itu tidak mendesak," ujar Gus Baha. Menurutnya, masalah duniawi tidak perlu terlalu dipikirkan secara mendalam karena masih ada waktu untuk menyelesaikannya.
Ia menjelaskan bahwa kata "isu abadan" berarti urusan duniawi tidak harus selesai sekarang, bisa saja besok atau bahkan di masa mendatang.
"Kalau urusan duniawi kalau enggak berhasil sekarang ya bisa berhasil besok," tambahnya. Hal ini menekankan fleksibilitas waktu dalam urusan duniawi.
"Jadi itu justru menunjukkan urusan dunia itu kalau enggak bisa besok ya besoknya besok, kalau enggak bisa ya besoknya besok," lanjut Gus Baha.
3. 4 Kunci Rahasia Kaya dan Sukses dari Syekh Ali Jaber, Rezeki Bakal Dimudahkan dan Berkah
Hidup di dunia tidak lepas dari urusan rezeki. Ada yang rezekinya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, ada juga yang melebihi dari cukup.Â
Umumnya, manusia ingin rezekinya lancar. Baik muslim maupun nonmuslim, rezeki yang mengalir deras sangat diharapkan.
Dalam pandangan Islam, rezeki sudah ditetapkan jauh sebelum manusia diciptakan oleh Allah SWT. Selama hidup, manusia pasti diberi rezeki oleh Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita harus meyakini itu.
Namun, meskipun rezeki sudah ditetapkan, kita tetap berusaha untuk mencari rezeki untuk bekal hidup.
Terlepas dari usaha yang kita lakukan sehari-hari, apakah ada rahasia kaya dan sukses yang penuh berkah dengan melakukan amalan yang melancarkan rezeki? Tentu ada, Syekh Ali Jaber mengungkapkannya.
Advertisement