Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam maupun budaya lainnya, pelit bukanlah sifat yang terpuji. Sebaliknya, pelit adalah sifat tercela.
Sebaliknya, dermawan merupakan sifat yang terpuji dan dianjurkan untuk tak sayang memberi.
Baca Juga
Top 3 Islami: Resepsi Pernikahan Seperti Ini Haram Kata Buya Yahya, Penyebab Hidup Sengsara Menurut Gus Baha
Top 3 Islami: Amalan Mudah yang Pahalanya Terus Mengalir Tak Terbatas, 3 Penyebab Seseorang Tak Dapat Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat
Top 3 Islami: Nasihat Adem Gus Dur ke Kiai yang Anaknya Murtad, Tidak Usah Cita-Cita jadi PNS Kata Ustadz Das'ad Latif
Namun begitu, menurut Gus Baha orang pelit pun ada hikmahnya. Menurut dia, orang pelit akan meringankan hisab orang lainnya di hari Kiamat.
Advertisement
Artikel ini menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Minggu (11/8/2024).
Artikel kedua yang juga populer yakni kengerian Padang Mahsyar di hari Kiamat yang diungkapkan oleh Syekh Ali Jaber.
Sementara, artikel ketiga yaitu kisah Umar bin Khattab yang diam saja saat dimarahi istri. Apa alasan Umar?
Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Orang Pelit Itu Hikmahnya Besar Kata Gus Baha, Alasannya Bikin Ngakak
Selalu ada saja pembahasan unik dan menarik yang terungkap di pengajian-pengajian ulama cerdas, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha).
Salah satu pembahasan menarik ialah saat dirinya menghadapi orang kikir atau pelit.
Gus Baha tidak marah saat ada orang pelit. Menurutnya, orang pelit itu justru memiliki hikmah atau manfaat yang besar bagi dirinya dan orang lain, sebab dapat meringankan hisab.
“Kalau anda ingin hidup senang itu tiru saya, orang pelit itu hikmah besar. Hikmah untuk kita, karena meringankan hisab,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @SudarnoPranoto, Sabtu (10/08/2024).
Advertisement
2. Syekh Ali Jaber Ungkap Kengerian Padang Mahsyar, Seperti Apa Hari Kiamat?
Detik-detik hari akhir tiba, malaikat Israfil melaksanakan tugasnya yaitu meniup sangkakala sebanyak dua kali. Tiupan pertama adalah penanda datangnya hari kiamat dan alam semesta akan hancur. Tiupan kedua ialah tiupan untuk hari kebangkitan.
Pada hari kebangkitan atau Yaumul Ba’ats, seluruh umat manusia dari zaman Nabi Adam AS hingga yang terakhir dibangkitkan, lalu dikumpulkan di Padang Mahsyar (Yaumul Mahsyar).
Seperti apa dahsyatnya Padang mahsyar? Bagaimana kondisi manusia saat itu? Ulama asal Madinah, Syekh Ali Jaber menjelaskan tentang perjalanan setelah hari kiamat seperti yang diunggah di YouTube Dunia Islamic TV.
Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa setelah seluruh manusia dibangkitkan, semuanya berdiri lebih dari 50 ribu tahun di hadapan Allah SWT menunggu hisab (hari perhitungan amal) dimulai.
Saat di Padang Mahsyar, semua laki laki dan perempuan berkumpul campur dalam keadaan sebagaimana baru dilahirkan, tanpa pakaian yang menutupi tubuh.
"Ketika rasul menceritakan kepada Siti Aisyah, Siti Aisyah pun kaget. 'Ya rasulullah, laki dan perempuan sama-sama (dalam satu tempat)?' Pikiran Siti Aisyah malu dilihat oleh orang. Kata Rasulullah SAW, 'Wahai Aisyah, di saat itu kesibukan manusia pandang kepada Allah menunggu hisab, lebih daripada kepikiran yang lain," kata Syekh Ali Jaber dikutip Sabtu (10/8/2024).
3. Dikenal Tegas tapi Umar Bin Khattab Diam saat Diomelin Istrinya, Kenapa?
Salah satu kisah masyhur tentang sahabat Nabi SAW, Umar bin Khattab adalah saat dirinya hanya diam ketika dimarahi istri-nya.
Umar bin Khattab yang terkenal tegas dan disegani oleh banyak orang tidak membalas omelan-omelan istrinya. Beliau begitu tabah dan sabar menghadapi perilaku istrinya itu.
Tentu saja reaksi Umar bin Khattab ini menimbulkan tanda tanya besar. Apa yang menyebabkan dirinya tidak membalas dengan sepatah kata pun?
Setelah ditelisik lebih dalam, Umar bin Khattab memiliki beberapa alasan yang menyebabkan dirinya tidak membalas kemarahan istrinya.
Advertisement