Sukses

Menurut Buya Yahya Banyak Orang Berbuat Baik tapi Justru Masuk Neraka, Kenapa?

Berbuat baik belum tentu sertra merta msuk surga kelak, namun banyak orang yang biasa berbuat baik namun masuk neraka juga, ini penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah ceramah yang menyentuh hati, KH Yahya Zainul Ma'arif, yang akrab disapa Buya Yahya, mengingatkan umat Islam akan pentingnya niat yang tulus dalam setiap amal kebaikan.

Buya mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang memperingatkan bahwa ada orang yang terlihat berbuat baik di mata manusia, namun akhirnya justru masuk neraka.

Ini bukanlah hal yang sepele, karena semua bermuara pada satu hal: niat di balik perbuatan tersebut.

Buya Yahya menjelaskan bahwa amal baik yang dilakukan hanya demi mendapatkan pujian dari manusia akan berakhir dengan kebinasaan.

"Naudzubillah, berbuat baik ujung-ujungnya masuk neraka," kata Buya Yahya, dalam video pendekyang dikutip dari Youtube anal @buyayahyaofficial.

Ia mengingatkan betapa pentingnya menjaga niat agar selalu tulus karena Allah SWT. Dalam penegasannya bahwa amal yang dilakukan dengan niat ingin dipuji oleh manusia, meskipun terlihat baik, tidak akan diterima oleh Allah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jangan Sampai Berakhir Su

Menurut Buya Yahya, amal yang dilakukan dengan niat yang salah justru akan membawa pelakunya kepada su'ul khotimah, yakni akhir kehidupan yang buruk.

Ini adalah peringatan serius bagi kita semua agar tidak terjebak dalam perangkap riya, atau melakukan kebaikan hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.

"Kebaikan yang dilakukan hanya ingin dipandang manusia, itulah yang akan menjadikan orang yang mati suul khotimah," jelas Buya Yahya.

Buya Yahya juga menekankan bahwa kebaikan yang sejati adalah yang dilakukan dengan niat tulus dan ikhlas hanya karena Allah SWT.

"Jika niat kita hanya untuk dipandang manusia, maka kita telah kehilangan makna dari amal itu sendiri," ujarnya.

Buya Yahya mengingatkan bahwa segala bentuk kebaikan yang tidak dilandasi oleh niat yang tulus akan menjadi sia-sia di akhirat.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengajak umat untuk selalu mengoreksi niat sebelum melakukan amal kebaikan. Beliau menegaskan bahwa niat adalah pondasi dari setiap perbuatan.

3 dari 3 halaman

Jangan Sampai Salah Niat

"Kalau niatnya salah, maka seluruh amal itu akan hancur," tegas Buya Yahya. Inilah sebabnya mengapa niat harus senantiasa diperbaiki dan ditata dengan baik, agar amal yang dilakukan bisa diterima oleh Allah SWT.

Buya Yahya juga memberikan contoh-contoh nyata dari kehidupan sehari-hari, di mana banyak orang yang tanpa sadar terjebak dalam perangkap riya.

Ia kembali mengingatkan bahwa amal yang dilakukan dengan niat untuk mendapat pujian dari manusia, meskipun kecil, bisa menjadi sangat berbahaya.

"Sekecil apapun riya itu, bisa menghancurkan seluruh amal kebaikan yang telah kita lakukan," kata Buya Yahya, mengutip hadits Nabi.

Ceramah Buya Yahya ini juga menyoroti betapa pentingnya keikhlasan dalam beramal. Keikhlasan, menurut beliau, adalah kunci utama agar amal kebaikan kita diterima oleh Allah SWT.

"Tidak ada artinya berbuat baik jika tidak ada keikhlasan di dalamnya," ujar Buya Yahya. Keikhlasan adalah pondasi yang membuat amal kita bernilai di sisi Allah.

Selain itu, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk memperbanyak doa agar selalu diberi keikhlasan dalam beramal.

Ia mengingatkan bahwa keikhlasan tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus diusahakan dengan sungguh-sungguh dan terus-menerus.

"Berdoalah kepada Allah agar setiap amal yang kita lakukan senantiasa diberi keikhlasan," pesan Buya Yahya.

Di tengah ceramahnya, Buya Yahya juga menyinggung tentang orang-orang yang secara lahiriah terlihat baik, namun sebenarnya hatinya penuh dengan riya.

Buya mengingatkan agar kita tidak terjebak dalam penilaian lahiriah saja, karena Allah menilai hati dan niat kita. "Allah tidak melihat rupa dan bentuk kita, tetapi melihat hati dan niat kita," jelas Buya Yahya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.