Sukses

Buya Yahya Menangis saat Ceramah tentang Hal Ini, Bahayanya Dunia dan Akhirat

Buya Yahya tak kuasa menahan tangis saat bahas perbuatan merebut hak waris, yang bahayanya dunia dan akhirat

Liputan6.com, Jakarta - Ulama KH Yahya Zainal Ma’arif, yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, menyampaikan ceramah penuh haru tentang pentingnya menjaga hak waris dalam keluarga.

Bahkan, seperti dilihat di kanal YouTube @SahabatBuyaYahyaOfficial, Buya Yahya bahkan tak kuasa menahan tangis saat mengingatkan betapa besar dosa orang yang merebut hak waris.

"Jangan merebut waris! Ahli neraka yang berjalan di atas bumi itu adalah orang yang merebut hak waris," tegasnya.

Buya Yahya menjelaskan bahwa merebut hak waris bukan hanya persoalan hukum atau peraturan agama, melainkan juga masalah kemanusiaan yang sangat dalam.

"Efeknya besar, itu ngerebut waris itu durhaka ke orang tua, ngambil hak orang lain, memutus dari persaudaraan," lanjut Buya Yahya dengan nada suara yang terdengar sangat emosional.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menggambarkan betapa rusaknya hubungan keluarga yang terjadi akibat rebutan warisan.

"Enggak enak reuni, enggak indah dalam keluarga, karena waris itu bikin rusak segalanya kalau enggak dijaga," ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hancur Gara-Gara Rebutan Waris

Menurutnya, keluarga yang dulunya rukun bisa menjadi renggang hanya karena masalah warisan yang seharusnya bisa diselesaikan dengan baik.

Buya Yahya juga menekankan pentingnya kesadaran bagi mereka yang terlibat dalam perebutan hak waris.

"Hati-hati, eh sadar yang rebut waris, sadar! Jangan teruskan begitu," katanya sambil menyeka air mata.

Menurutnya, kesadaran ini penting agar tidak ada penyesalan di kemudian hari, baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam kesempatan itu, Buya Yahya juga berbagi kisah nyata yang ia temui dalam perjalanan dakwahnya. Ia menceritakan tentang seorang keluarga yang hancur hanya karena perebutan waris.

"Keluarga itu dulu harmonis, tapi semua berubah setelah mereka mulai saling sikut untuk mendapatkan warisan," ceritanya.

Kisah ini, menurut Buya Yahya, seharusnya menjadi pelajaran bagi semua orang.

3 dari 3 halaman

Begini Gambaran Dosa yang Ditanggung

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa waris bukan hanya soal harta, tetapi juga amanah yang harus dijaga dengan baik. "Waris itu bukan cuma soal uang atau tanah, tapi amanah yang besar dari Allah. Kalau kita khianat sama amanah ini, kita yang rugi," jelasnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa tindakan merebut hak waris bisa mendatangkan dosa besar yang sulit dihapus.

"Ngerebut waris itu dosanya besar, bahkan bisa membuat kita jadi ahli neraka. Jangan sampai kita jadi ahli neraka hanya karena kita tamak dan enggak mau adil," tegasnya.

Peringatan ini ia sampaikan dengan harapan agar tidak ada lagi yang tergoda untuk mengambil hak yang bukan miliknya.

Buya Yahya juga memberikan nasihat kepada mereka yang merasa dirugikan dalam pembagian waris.

"Kalau kita merasa dirugikan, jangan buru-buru marah atau rebut hak yang bukan milik kita. Coba bicarakan baik-baik, cari solusi yang adil, dan tetap jaga persaudaraan," sarannya.

Buya Yahya kembali menekankan bahwa hak waris adalah hal yang sangat penting dan harus disikapi dengan bijaksana.

"Ingat, kita ini cuma sementara di dunia. Jangan sampai warisan yang sedikit itu membuat kita jadi lupa sama akhirat. Jaga amanah, jaga persaudaraan, dan insyaAllah kita akan selamat," tutupnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.